🥍 Surat As Saffat Latin
Suratas saffat dan artinya dan latin (untuk bantu yang belum lancar arab). Arti: Barisan-barisan. Jumlah Ayat: 182 | Al Quran dan Terjemahan Indonesia.
sobatsemuanya, arti atau makna dari surat as saffat dalam bahasa Indonesia adalah "yang bershaf shaf". Surat ini merupakan golongan surat Makkiyah dengan jumlah 183 ayat dan 5 ruku'. Untuk lebih jelasnya berikut ini tabel keterangan atau informasi surat as saffat. Informasi surat As Saffat. Arti nama.
Berikuttext Arab, latin dan artinya: Surat ke-37 ash-Shaffat, artinya Barisan-barisan, lengkap ayat 1-182. Kandungan surat ini berisikan tentang penyucian Allah dari apa yang dinisbahkan oleh kaum musyrikin kepada-Nya, dan membatalkan berbagai klaim mereka terkait malaikat dan jin.
وَالصّٰٓفّٰتِصَفًّا Wassaaaffaati saffaa 1. Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf, Juz ke-23 tafsir ayat ke-1 فَالزّٰجِرٰتِ زَجۡرًا Fazzaajiraati zajraa 2. demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh, Juz ke-23 tafsir ayat ke-2 فَالتّٰلِيٰتِ ذِكۡرًا Fattaaliyaati Zikra 3. demi (rombongan) yang membacakan peringatan,
AsSaffat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَالصَّافَّاتِ صَفًّا 1 waṣ-ṣāffāti ṣaffā Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf, فَالزَّاجِرَاتِ زَجْرًا 2 faz-zājirāti zajrā demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh, فَالتَّالِيَاتِ ذِكْرًا 3 fat-tāliyāti żikrā demi (rombongan) yang membacakan peringatan,
SuratAs Saffat Ayat 1 10. Surah As-Saffat Ayat 1-5; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an - Pecihitam.org. SURAH AS SAFFAT 1 10 - YouTube. Khasiat Surat As Saffat Ayat 1 10. Surat As-Saffat Arab, Latin, dan Terjemahan Arti (AL-QURAN ONLINE) Surat Ash-Shaffat: Pokok Kandungan, Keutamaan dan Manfaat - Abu Syuja. ODOA - QS As Shoffat 7 - YouTube
SurahAs Saffat merupakan urutan surat yang ke-37 dalam Kitab Suci Al Qur'an. Surah As Saffat terdiri dari 182 ayat dan merupakan urutan Juz ke Juz 23 serta tergolong dalam surah Makkiyah. Baca Juga: Surat Sad Tulisan Arab Saja - ص بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ Read More »
SurahAs-Saffat (bahasa Arab:الصّافات, "Yang Bersaf-Saf") adalah surah ke-37 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 182 ayat dan termasuk golongan surah Mak
SuratAs Saffat Latin 1. waalshshaaffaati shaffaan 2. faalzzaajiraati zajraan 3. faalttaaliyaati dzikraan 4. inna ilaahakum lawaahidun 5. rabbu alssamaawaati waal-ardhi wamaa baynahumaa warabbu almasyaariqi 6. innaa zayyannaa alssamaa-a alddunyaa biziinatin alkawaakibi 7. wahifzhan min kulli syaythaanin maaridin
. Surat As-Saffat - Surah As-Saffat adalah surat Al-Quran yang ke 37 berjumlah 182 ayat, termasuk kedalam surat dan diturunkan di kota Mekkah, As-Saffat artinya adalah "Barisan-Barisan".Berikut adalah Surat Arab,Latin, Terjemahan,Tafsir, Mp3 beserta Tajwid Warna-Warninya Waṣ-ṣāffāti ṣaffā Demi rombongan malaikat yang berbaris bersaf-saf, Faz-zājirāti zajrā demi rombongan yang mencegah dengan sungguh-sungguh, فَٱلتَّـٰلِيَـٰتِ ذِكْرًا Fat-tāliyāti żikrā demi rombongan yang membacakan peringatan, إِنَّ إِلَـٰهَكُمْ لَوَٲحِدٌ Inna ilāhakum lawāḥid sungguh, Tuhanmu benar-benar Esa. رَّبُّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ ٱلْمَشَـٰرِقِ Rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā wa rabbul-masyāriq Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbitnya matahari. إِنَّا زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِزِينَةٍ ٱلْكَوَاكِبِ Innā zayyannas-samā`ad-dun-yā bizīnatinil-kawākib Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia yang terdekat, dengan hiasan bintang-bintang. وَحِفْظًا مِّن كُلِّ شَيْطَـٰنٍ مَّارِدٍ Wa ḥifẓam ming kulli syaiṭānim mārid Dan Kami telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka, لَّا يَسَّمَّعُونَ إِلَى ٱلْمَلَإِ ٱلْأَعْلَىٰ وَيُقْذَفُونَ مِن كُلِّ جَانِبٍ Lā yassamma'ụna ilal-mala`il-a'lā wa yuqżafụna ming kulli jānib mereka setan-setan itu tidak dapat mendengar pembicaraan para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru, دُحُورًاۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌ Duḥụraw wa lahum 'ażābuw wāṣib untuk mengusir mereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal, إِلَّا مَنْ خَطِفَ ٱلْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُۥ شِهَابٌ ثَاقِبٌ Illā man khaṭifal-khaṭfata fa atba'ahụ syihābun ṡāqib kecuali setan yang mencuri pembicaraan; maka ia dikejar oleh bintang yang menyala. فَٱسْتَفْتِهِمْ أَهُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَم مَّنْ خَلَقْنَآۚ إِنَّا خَلَقْنَـٰهُم مِّن طِينٍ لَّازِبِۭ Fastaftihim a hum asyaddu khalqan am man khalaqnā, innā khalaqnāhum min ṭīnil lāzib Maka tanyakanlah kepada mereka musyrik Mekah, “Apakah penciptaan mereka yang lebih sulit ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat. بَلْ عَجِبْتَ وَيَسْخَرُونَ Bal 'ajibta wa yaskharụn Bahkan engkau Muhammad menjadi heran terhadap keingkaran mereka dan mereka menghinakan engkau. وَإِذَا ذُكِّرُواْ لَا يَذْكُرُونَ Wa iżā żukkirụ lā yażkurụn Dan apabila mereka diberi peringatan, mereka tidak mengindahkannya. وَإِذَا رَأَوْاْ ءَايَةً يَسْتَسْخِرُونَ Wa iżā ra`au āyatay yastaskhirụn Dan apabila mereka melihat suatu tanda kebesaran Allah, mereka memperolok-olokkan. وَقَالُوٓاْ إِنْ هَـٰذَآ إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌ Wa qālū in hāżā illā siḥrum mubīn Dan mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata. أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَـٰمًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ A iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn Apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah benar kami akan dibangkitkan kembali? أَوَءَابَآؤُنَا ٱلْأَوَّلُونَ A wa ābā`unal-awwalụn dan apakah nenek moyang kami yang telah terdahulu akan dibangkitkan pula?” قُلْ نَعَمْ وَأَنتُمْ دَٲخِرُونَ Qul na'am wa antum dākhirụn Katakanlah Muhammad, “Ya, dan kamu akan terhina.” فَإِنَّمَا هِىَ زَجْرَةٌ وَٲحِدَةٌ فَإِذَا هُمْ يَنظُرُونَ Fa innamā hiya zajratuw wāḥidatun fa iżā hum yanẓurụn Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka melihatnya. وَقَالُواْ يَـٰوَيْلَنَا هَـٰذَا يَوْمُ ٱلدِّينِ Wa qālụ yā wailanā hāżā yaumud-dīn Dan mereka berkata, “Alangkah celaka kami! Kiranya inilah hari pembalasan itu.” هَـٰذَا يَوْمُ ٱلْفَصْلِ ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ Hāżā yaumul-faṣlillażī kuntum bihī tukażżibụn Inilah hari keputusan yang dahulu kamu dustakan. ۞ ٱحْشُرُواْ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ وَأَزْوَٲجَهُمْ وَمَا كَانُواْ يَعْبُدُونَ Uḥsyurullażīna ẓalamụ wa azwājahum wa mā kānụ ya'budụn Diperintahkan kepada malaikat, “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan apa yang dahulu mereka sembah, مِن دُونِ ٱللَّهِ فَٱهْدُوهُمْ إِلَىٰ صِرَٲطِ ٱلْجَحِيمِ Min dụnillāhi fahdụhum ilā ṣirāṭil-jaḥīm selain Allah, lalu tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. وَقِفُوهُمْۖ إِنَّهُم مَّسْــُٔولُونَ Waqifụhum innahum mas`ụlụn Tahanlah mereka di tempat perhentian, sesungguhnya mereka akan ditanya, مَا لَكُمْ لَا تَنَاصَرُونَ Mā lakum lā tanāṣarụn ”Mengapa kamu tidak tolong-menolong?” بَلْ هُمُ ٱلْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُونَ Bal humul-yauma mustaslimụn Bahkan mereka pada hari itu menyerah kepada keputusan Allah. وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَآءَلُونَ Wa aqbala ba'ḍuhum 'alā ba'ḍiy yatasā`alụn Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling berbantah-bantahan. قَالُوٓاْ إِنَّكُمْ كُنتُمْ تَأْتُونَنَا عَنِ ٱلْيَمِينِ Qālū innakum kuntum ta`tụnanā 'anil-yamīn Sesungguhnya pengikut-pengikut mereka berkata kepada pemimpin-pemimpin mereka, “Kamulah yang dahulu datang kepada kami dari kanan.” قَالُواْ بَل لَّمْ تَكُونُواْ مُؤْمِنِينَ Qālụ bal lam takụnụ mu`minīn Pemimpin-pemimpin mereka menjawab, “Tidak, bahkan kamulah yang tidak mau menjadi orang mukmin, وَمَا كَانَ لَنَا عَلَيْكُم مِّن سُلْطَـٰنِۭۖ بَلْ كُنتُمْ قَوْمًا طَـٰغِينَ Wa mā kāna lanā 'alaikum min sulṭān, bal kuntum qauman ṭāgīn sedangkan kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamu menjadi kaum yang melampaui batas. فَحَقَّ عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَآۖ إِنَّا لَذَآئِقُونَ Fa ḥaqqa 'alainā qaulu rabbinā innā lażā`iqụn Maka pantas putusan azab Tuhan menimpa kita; pasti kita akan merasakan azab itu. فَأَغْوَيْنَـٰكُمْ إِنَّا كُنَّا غَـٰوِينَ Fa agwainākum innā kunnā gāwīn Maka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami sendiri, orang-orang yang sesat.” فَإِنَّهُمْ يَوْمَئِذٍ فِى ٱلْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ Fa innahum yauma`iżin fil-'ażābi musytarikụn Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama merasakan azab. إِنَّا كَذَٲلِكَ نَفْعَلُ بِٱلْمُجْرِمِينَ Innā każālika naf'alu bil-mujrimīn Sungguh, demikianlah Kami memperlakukan terhadap orang-orang yang berbuat dosa. إِنَّهُمْ كَانُوٓاْ إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ Innahum kānū iżā qīla lahum lā ilāha illallāhu yastakbirụn Sungguh, dahulu apabila dikatakan kepada mereka, “La ilaha illallah” Tidak ada tuhan selain Allah, mereka menyombongkan diri, وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوٓاْ ءَالِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونِۭ Wa yaqụlụna a innā latārikū ālihatinā lisyā'irim majnụn dan mereka berkata, “Apakah kami harus meninggalkan sesembahan kami karena seorang penyair gila?” بَلْ جَآءَ بِٱلْحَقِّ وَصَدَّقَ ٱلْمُرْسَلِينَ Bal jā`a bil-ḥaqqi wa ṣaddaqal-mursalīn Padahal dia Muhammad datang dengan membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul sebelumnya. إِنَّكُمْ لَذَآئِقُواْ ٱلْعَذَابِ ٱلْأَلِيمِ Innakum lażā`iqul-'ażābil-alīm Sungguh, kamu pasti akan merasakan azab yang pedih. وَمَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ Wa mā tujzauna illā mā kuntum ta'malụn Dan kamu tidak diberi balasan melainkan terhadap apa yang telah kamu kerjakan, إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَ Illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa, أُوْلَـٰٓئِكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَّعْلُومٌ Ulā`ika lahum rizqum ma'lụm mereka itu memperoleh rezeki yang sudah ditentukan, فَوَٲكِهُۖ وَهُم مُّكْرَمُونَ Fawākih, wa hum mukramụn yaitu buah-buahan. Dan mereka orang yang dimuliakan, Fī jannātin na'īm di dalam surga-surga yang penuh kenikmatan, عَلَىٰ سُرُرٍ مُّتَقَـٰبِلِينَ 'alā sururim mutaqābilīn mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. يُطَافُ عَلَيْهِم بِكَأْسٍ مِّن مَّعِينِۭ Yuṭāfu 'alaihim bika`sim mim ma'īn Kepada mereka diedarkan gelas yang berisi air dari mata air surga, بَيْضَآءَ لَذَّةٍ لِّلشَّـٰرِبِينَ Baiḍā`a lażżatil lisy-syāribīn warnanya putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. لَا فِيهَا غَوْلٌ وَلَا هُمْ عَنْهَا يُنزَفُونَ Lā fīhā gauluw wa lā hum 'an-hā yunzafụn Tidak ada di dalamnya unsur yang memabukkan dan mereka tidak mabuk karenanya. وَعِندَهُمْ قَـٰصِرَٲتُ ٱلطَّرْفِ عِينٌ Wa 'indahum qāṣirātuṭ-ṭarfi 'īn Dan di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang bermata indah, dan membatasi pandangannya, كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَّكْنُونٌ Ka`annahunna baiḍum maknụn seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik. فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَآءَلُونَ Fa aqbala ba'ḍuhum 'alā ba'ḍiy yatasā`alụn Lalu mereka berhadap-hadapan satu sama lain sambil bercakap-cakap. قَالَ قَآئِلٌ مِّنْهُمْ إِنِّى كَانَ لِى قَرِينٌ Qāla qā`ilum min-hum innī kāna lī qarīn Berkatalah salah seorang di antara mereka, “Sesungguhnya aku dahulu di dunia pernah mempunyai seorang teman, يَقُولُ أَءِنَّكَ لَمِنَ ٱلْمُصَدِّقِينَ Yaqụlu a innaka laminal-muṣaddiqīn yang berkata, “Apakah sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang membenarkan hari berbangkit? أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَـٰمًا أَءِنَّا لَمَدِينُونَ A iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamadīnụn Apabila kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kita benar-benar akan dibangkitkan untuk diberi pembalasan?” قَالَ هَلْ أَنتُم مُّطَّلِعُونَ Qāla hal antum muṭṭali'ụn Dia berkata, “Maukah kamu meninjau temanku itu?” فَٱطَّلَعَ فَرَءَاهُ فِى سَوَآءِ ٱلْجَحِيمِ Faṭṭala'a fa ra`āhu fī sawā`il-jaḥīm Maka dia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala. قَالَ تَٱللَّهِ إِن كِدتَّ لَتُرْدِينِ Qāla tallāhi ing kitta laturdīn Dia berkata, “Demi Allah, engkau hampir saja mencelakakanku, وَلَوْلَا نِعْمَةُ رَبِّى لَكُنتُ مِنَ ٱلْمُحْضَرِينَ Walau lā ni'matu rabbī lakuntu minal-muḥḍarīn dan sekiranya bukan karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret ke neraka.” أَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِينَ A fa mā naḥnu bimayyitīn Maka apakah kita tidak akan mati? إِلَّا مَوْتَتَنَا ٱلْأُولَىٰ وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَ Illā mautatanal-ụlā wa mā naḥnu bimu'ażżabīn Kecuali kematian kita yang pertama saja di dunia, dan kita tidak akan diazab di akhirat ini?” إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ Inna hāżā lahuwal-fauzul-'aẓīm Sungguh, ini benar-benar kemenangan yang agung. لِمِثْلِ هَـٰذَا فَلْيَعْمَلِ ٱلْعَـٰمِلُونَ Limiṡli hāżā falya'malil-'āmilụn Untuk kemenangan serupa ini, hendaklah beramal orang-orang yang mampu beramal. أَذَٲلِكَ خَيْرٌ نُّزُلاً أَمْ شَجَرَةُ ٱلزَّقُّومِ A żālika khairun nuzulan am syajaratuz-zaqqụm Apakah makanan surga itu hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum. إِنَّا جَعَلْنَـٰهَا فِتْنَةً لِّلظَّـٰلِمِينَ Innā ja'alnāhā fitnatal liẓ-ẓālimīn Sungguh, Kami menjadikannya pohon zaqqum itu sebagai azab bagi orang-orang zalim. إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِىٓ أَصْلِ ٱلْجَحِيمِ Innahā syajaratun takhruju fī aṣlil-jaḥīm Sungguh, itu adalah pohon yang keluar dari dasar neraka Jahim, طَلْعُهَا كَأَنَّهُۥ رُءُوسُ ٱلشَّيَـٰطِينِ ṭal'uhā ka`annahụ ru`ụsusy-syayāṭīn Mayangnya seperti kepala-kepala setan. فَإِنَّهُمْ لَأَكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِــُٔونَ مِنْهَا ٱلْبُطُونَ Fa innahum la`ākilụna min-hā famāli`ụna min-hal buṭụn Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya buah pohon itu, dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya zaqqum. ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيمٍ ṡumma inna lahum 'alaihā lasyaubam min ḥamīm Kemudian sungguh, setelah makan buah zaqqum mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. ثُمَّ إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَإِلَى ٱلْجَحِيمِ ṡumma inna marji'ahum la`ilal-jaḥīm Kemudian pasti tempat kembali mereka ke neraka Jahim. إِنَّهُمْ أَلْفَوْاْ ءَابَآءَهُمْ ضَآلِّينَ Innahum alfau ābā`ahum ḍāllīn Sesungguhnya mereka mendapati nenek moyang mereka dalam keadaan sesat, فَهُمْ عَلَىٰٓ ءَاثَـٰرِهِمْ يُهْرَعُونَ Fa hum 'alā āṡārihim yuhra'ụn lalu mereka tergesa-gesa mengikuti jejak nenek moyang mereka. وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ ٱلْأَوَّلِينَ Wa laqad ḍalla qablahum akṡarul-awwalīn Dan sungguh, sebelum mereka Suku Quraisy, telah sesat sebagian besar dari orang-orang yang dahulu, وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا فِيهِم مُّنذِرِينَ Wa laqad arsalnā fīhim munżirīn dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pemberi peringatan di kalangan mereka. فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلْمُنذَرِينَ Fanẓur kaifa kāna 'āqibatul-munżarīn Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu, إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَ Illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan dari dosa. وَلَقَدْ نَادَٮٰنَا نُوحٌ فَلَنِعْمَ ٱلْمُجِيبُونَ Wa laqad nādānā nụḥun fa lani'mal-mujībụn Dan sungguh, Nuh telah berdoa kepada Kami, maka sungguh, Kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa. وَنَجَّيْنَـٰهُ وَأَهْلَهُۥ مِنَ ٱلْكَرْبِ ٱلْعَظِيمِ Wa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-'aẓīm Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana yang besar. وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُۥ هُمُ ٱلْبَاقِينَ Wa ja'alnā żurriyyatahụ humul-bāqīn Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى ٱلْأَخِرِينَ Wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn Dan Kami abadikan untuk Nuh pujian di kalangan orang-orang yang datang kemudian; سَلَـٰمٌ عَلَىٰ نُوحٍ فِى ٱلْعَـٰلَمِينَ Salāmun 'alā nụḥin fil-'ālamīn ”Kesejahteraan Kami limpahkan atas Nuh di seluruh alam.” إِنَّا كَذَٲلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ Innā każālika najzil-muḥsinīn Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. إِنَّهُۥ مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُؤْمِنِينَ Innahụ min 'ibādinal-mu`minīn Sungguh, dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. ثُمَّ أَغْرَقْنَا ٱلْأَخَرِينَ ṡumma agraqnal-ākharīn Kemudian Kami tenggelamkan yang lain. ۞ وَإِنَّ مِن شِيعَتِهِۦ لَإِبْرَٲهِيمَ Wa inna min syī'atihī la`ibrāhīm Dan sungguh, Ibrahim termasuk golongannya Nuh. إِذْ جَآءَ رَبَّهُۥ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ Iż jā`a rabbahụ biqalbin salīm Ingatlah ketika dia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci, إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِۦ مَاذَا تَعْبُدُونَ Iż qāla li`abīhi wa qaumihī māżā ta'budụn ingatlah ketika dia berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah itu? أَئِفْكًا ءَالِهَةً دُونَ ٱللَّهِ تُرِيدُونَ A ifkan āliḥatan dụnallāhi turīdụn Apakah kamu menghendaki kebohongan dengan sesembahan selain Allah itu? فَمَا ظَنُّكُم بِرَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ Fa mā ẓannukum birabbil-'ālamīn Maka bagaimana anggapanmu terhadap Tuhan seluruh alam?” فَنَظَرَ نَظْرَةً فِى ٱلنُّجُومِ Fa naẓara naẓratan fin-nujụm Lalu dia memandang sekilas ke bintang-bintang, Fa qāla innī saqīm kemudian dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku sakit.” فَتَوَلَّوْاْ عَنْهُ مُدْبِرِينَ Fa tawallau 'an-hu mudbirīn Lalu mereka berpaling dari dia dan pergi meninggalkannya. فَرَاغَ إِلَىٰٓ ءَالِهَتِهِمْ فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَ Fa rāga ilā ālihatihim fa qāla alā ta`kulụn Kemudian dia Ibrahim pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu dia berkata, “Mengapa kamu tidak makan? مَا لَكُمْ لَا تَنطِقُونَ Mā lakum lā tanṭiqụn Mengapa kamu tidak menjawab?” فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبَۢا بِٱلْيَمِينِ Fa rāga 'alaihim ḍarbam bil-yamīn Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya. فَأَقْبَلُوٓاْ إِلَيْهِ يَزِفُّونَ Fa aqbalū ilaihi yaziffụn Kemudian mereka kaumnya datang bergegas kepadanya. قَالَ أَتَعْبُدُونَ مَا تَنْحِتُونَ Qāla a ta'budụna mā tan-ḥitụn Dia Ibrahim berkata, “Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu? وَٱللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ Wallāhu khalaqakum wa mā ta'malụn Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.” قَالُواْ ٱبْنُواْ لَهُۥ بُنْيَـٰنًا فَأَلْقُوهُ فِى ٱلْجَحِيمِ Qālubnụ lahụ bun-yānan fa alqụhu fil-jaḥīm Mereka berkata, “Buatlah bangunan perapian untuknya membakar Ibrahim; lalu lemparkan dia ke dalam api yang menyala-nyala itu.” فَأَرَادُواْ بِهِۦ كَيْدًا فَجَعَلْنَـٰهُمُ ٱلْأَسْفَلِينَ Fa arādụ bihī kaidan fa ja'alnāhumul-asfalīn Maka mereka bermaksud memperdayainya dengan membakarnya, namun Allah menyelamatkannya, lalu Kami jadikan mereka orang-orang yang hina. وَقَالَ إِنِّى ذَاهِبٌ إِلَىٰ رَبِّى سَيَهْدِينِ Wa qāla innī żāhibun ilā rabbī sayahdīn Dan dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku harus pergi menghadap kepada Tuhanku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku. رَبِّ هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ Rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang yang saleh.” فَبَشَّرْنَـٰهُ بِغُلَـٰمٍ حَلِيمٍ Fa basysyarnāhu bigulāmin ḥalīm Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang sangat sabar Ismail. فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَـٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَـٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ Fa lammā balaga ma'ahus-sa'ya qāla yā bunayya innī arā fil-manāmi annī ażbaḥuka fanẓur māżā tarā, qāla yā abatif'al mā tu`maru satajidunī in syā`allāhu minaṣ-ṣābirīn Maka ketika anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersamanya, Ibrahim berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia Ismail menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” فَلَمَّآ أَسْلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلْجَبِينِ Fa lammā aslamā wa tallahụ lil-jabīn Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, untuk melaksanakan perintah Allah. وَنَـٰدَيْنَـٰهُ أَن يَـٰٓإِبْرَٲهِيمُ Wa nādaināhu ay yā ibrāhīm Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! قَدْ صَدَّقْتَ ٱلرُّءْيَآۚ إِنَّا كَذَٲلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ Qad ṣaddaqtar-ru`yā, innā każālika najzil-muḥsinīn sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ ٱلْبَلَـٰٓؤُاْ ٱلْمُبِينُ Inna hāżā lahuwal-balā`ul mubīn Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. وَفَدَيْنَـٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ Wa fadaināhu biżib-ḥin 'aẓīm Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى ٱلْأَخِرِينَ Wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn Dan Kami abadikan untuk Ibrahim pujian di kalangan orang-orang yang datang kemudian, سَلَـٰمٌ عَلَىٰٓ إِبْرَٲهِيمَ Salāmun 'alā ibrāhīm ”Selamat sejahtera bagi Ibrahim.” كَذَٲلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ Każālika najzil-muḥsinīn Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. إِنَّهُۥ مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُؤْمِنِينَ Innahụ min 'ibādinal-mu`minīn Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. وَبَشَّرْنَـٰهُ بِإِسْحَـٰقَ نَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّـٰلِحِينَ Wa basysyarnāhu bi`is-ḥāqa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīn Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishak seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. وَبَـٰرَكْنَا عَلَيْهِ وَعَلَىٰٓ إِسْحَـٰقَۚ وَمِن ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ مُبِينٌ Wa bāraknā 'alaihi wa 'alā is-ḥāq, wa min żurriyyatihimā muḥsinuw wa ẓālimul linafsihī mubīn Dan Kami limpahkan keberkahan kepadanya dan kepada Ishak. Dan di antara keturunan keduanya ada yang berbuat baik dan ada pula yang terang-terangan berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَـٰرُونَ Wa laqad manannā 'alā mụsā wa hārụn Dan sungguh, Kami telah melimpahkan nikmat kepada Musa dan Harun. وَنَجَّيْنَـٰهُمَا وَقَوْمَهُمَا مِنَ ٱلْكَرْبِ ٱلْعَظِيمِ Wa najjaināhumā wa qaumahumā minal-karbil-'aẓīm Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar, وَنَصَرْنَـٰهُمْ فَكَانُواْ هُمُ ٱلْغَـٰلِبِينَ Wa naṣarnāhum fa kānụ humul-gālibīn dan Kami tolong mereka, sehingga jadilah mereka orang-orang yang menang. وَءَاتَيْنَـٰهُمَا ٱلْكِتَـٰبَ ٱلْمُسْتَبِينَ Wa ātaināhumal-kitābal-mustabīn Dan Kami berikan kepada keduanya Kitab yang sangat jelas, وَهَدَيْنَـٰهُمَا ٱلصِّرَٲطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ Wa hadaināhumaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm dan Kami tunjukkan keduanya jalan yang lurus. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِمَا فِى ٱلْأَخِرِينَ Wa taraknā 'alaihimā fil-ākhirīn Dan Kami abadikan untuk keduanya pujian di kalangan orang-orang yang datang kemudian, سَلَـٰمٌ عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَـٰرُونَ Salāmun 'alā mụsā wa hārụn ”Selamat sejahtera bagi Musa dan Harun.” إِنَّا كَذَٲلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ Innā każālika najzil-muḥsinīn Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. إِنَّهُمَا مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُؤْمِنِينَ Innahumā min 'ibādinal-mu`minīn Sungguh, keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. وَإِنَّ إِلْيَاسَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ Wa inna ilyāsa laminal-mursalīn Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ أَلَا تَتَّقُونَ Iż qāla liqaumihī alā tattaqụn Ingatlah ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak bertakwa? أَتَدْعُونَ بَعْلاً وَتَذَرُونَ أَحْسَنَ ٱلْخَـٰلِقِينَ A tad'ụna ba'law wa tażarụna aḥsanal-khāliqīn Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan Allah sebaik-baik pencipta. ٱللَّهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ ءَابَآئِكُمُ ٱلْأَوَّلِينَ Allāha rabbakum wa rabba ābā`ikumul-awwalīn Yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?” فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ Fa każżabụhu fa innahum lamuḥḍarụn Tetapi mereka mendustakannya Ilyas, maka sungguh, mereka akan diseret ke neraka, إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَ Illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan dari dosa, وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى ٱلْأَخِرِينَ Wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn Dan Kami abadikan untuk Ilyas pujian di kalangan orang-orang yang datang kemudian. سَلَـٰمٌ عَلَىٰٓ إِلْ يَاسِينَ Salāmun 'alā ilyāsīn ”Selamat sejahtera bagi Ilyas.” إِنَّا كَذَٲلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ Innā każālika najzil-muḥsinīn Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. إِنَّهُۥ مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُؤْمِنِينَ Innahụ min 'ibādinal-mu`minīn Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. وَإِنَّ لُوطًا لَّمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ Wa inna lụṭal laminal-mursalīn Dan sungguh, Lut benar-benar termasuk salah seorang rasul. إِذْ نَجَّيْنَـٰهُ وَأَهْلَهُۥٓ أَجْمَعِينَ Iż najjaināhu wa ahlahū ajma'īn Ingatlah ketika Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya semua, إِلَّا عَجُوزًا فِى ٱلْغَـٰبِرِينَ Illā 'ajụzan fil-gābirīn kecuali seorang perempuan tua istrinya bersama-sama orang yang tinggal di kota. ثُمَّ دَمَّرْنَا ٱلْأَخَرِينَ ṡumma dammarnal-ākharīn Kemudian Kami binasakan orang-orang yang lain. وَإِنَّكُمْ لَتَمُرُّونَ عَلَيْهِم مُّصْبِحِينَ Wa innakum latamurrụna 'alaihim muṣbiḥīn Dan sesungguhnya kamu penduduk Mekah benar-benar akan melalui bekas-bekas mereka pada waktu pagi, وَبِٱلَّيْلِۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَ Wa bil-laīl, a fa lā ta'qilụn dan pada waktu malam. Maka mengapa kamu tidak mengerti? وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ Wa inna yụnusa laminal-mursalīn Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul, إِذْ أَبَقَ إِلَى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِ Iż abaqa ilal-fulkil-masy-ḥụn ingatlah ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan, فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ ٱلْمُدْحَضِينَ Fa sāhama fa kāna minal-mud-ḥaḍīn kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. فَٱلْتَقَمَهُ ٱلْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ Faltaqamahul-ḥụtu wa huwa mulīm Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ Falau lā annahụ kāna minal-musabbiḥīn Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir bertasbih kepada Allah, لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ Lalabiṡa fī baṭnihī ilā yaumi yub'aṡụn niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kebangkitan. ۞ فَنَبَذْنَـٰهُ بِٱلْعَرَآءِ وَهُوَ سَقِيمٌ Fa nabażnāhu bil-'arā`i wa huwa saqīm Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. وَأَنۢبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّن يَقْطِينٍ Wa ambatnā 'alaihi syajaratam miy yaqṭīn Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu. وَأَرْسَلْنَـٰهُ إِلَىٰ مِاْئَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ Wa arsalnāhu ilā mi`ati alfin au yazīdụn Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih, فَـَٔـامَنُواْ فَمَتَّعْنَـٰهُمْ إِلَىٰ حِينٍ Fa āmanụ fa matta'nāhum ilā ḥīn sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu. فَٱسْتَفْتِهِمْ أَلِرَبِّكَ ٱلْبَنَاتُ وَلَهُمُ ٱلْبَنُونَ Fastaftihim a lirabbikal-banātu wa lahumul-banụn Maka tanyakanlah Muhammad kepada mereka orang-orang kafir Mekah, “Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?” أَمْ خَلَقْنَا ٱلْمَلَـٰٓئِكَةَ إِنَـٰثًا وَهُمْ شَـٰهِدُونَ Am khalaqnal-malā`ikata ināṡaw wa hum syāhidụn atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikannya? أَلَآ إِنَّهُم مِّنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَ Alā innahum min ifkihim layaqụlụn Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka benar-benar mengatakan, وَلَدَ ٱللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَـٰذِبُونَ Waladallāhu wa innahum lakāżibụn ”Allah mempunyai anak.” Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta, أَصْطَفَى ٱلْبَنَاتِ عَلَى ٱلْبَنِينَ Aṣṭafal-banāti 'alal-banīn apakah Dia Allah memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki? مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ Mā lakum, kaifa taḥkumụn Mengapa kamu ini? Bagaimana caranya kamu menetapkan? A fa lā tażakkarụn Maka mengapa kamu tidak memikirkan? أَمْ لَكُمْ سُلْطَـٰنٌ مُّبِينٌ Am lakum sulṭānum mubīn Ataukah kamu mempunyai bukti yang jelas? فَأْتُواْ بِكِتَـٰبِكُمْ إِن كُنتُمْ صَـٰدِقِينَ Fa`tụ bikitābikum ing kuntum ṣādiqīn Kalau begitu maka bawalah kitabmu jika kamu orang yang benar. وَجَعَلُواْ بَيْنَهُۥ وَبَيْنَ ٱلْجِنَّةِ نَسَبًاۚ وَلَقَدْ عَلِمَتِ ٱلْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ Wa ja'alụ bainahụ wa bainal-jinnati nasabā, wa laqad 'alimatil-jinnatu innahum lamuḥḍarụn Dan mereka mengadakan hubungan nasab keluarga antara Dia Allah dan jin. Dan sungguh, jin telah mengetahui bahwa mereka pasti akan diseret ke neraka, سُبْحَـٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ Sub-ḥanallāhi 'ammā yaṣifụn Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan, إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَ Illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan dari dosa. فَإِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ Fa innakum wa mā ta'budụn Maka sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah itu, مَآ أَنتُمْ عَلَيْهِ بِفَـٰتِنِينَ Mā antum 'alaihi bifātinīn tidak akan dapat menyesatkan seseorang terhadap Allah, إِلَّا مَنْ هُوَ صَالِ ٱلْجَحِيمِ Illā man huwa ṣālil-jaḥīm kecuali orang-orang yang akan masuk ke neraka Jahim. وَمَا مِنَّآ إِلَّا لَهُۥ مَقَامٌ مَّعْلُومٌ Wa mā minnā illā lahụ maqāmum ma'lụm Dan tidak satu pun di antara kami malaikat melainkan masing-masing mempunyai kedudukan tertentu, وَإِنَّا لَنَحْنُ ٱلصَّآفُّونَ Wa innā lanaḥnuṣ-ṣāffụn dan sesungguhnya kami selalu teratur dalam barisan dalam melaksanakan perintah Allah. وَإِنَّا لَنَحْنُ ٱلْمُسَبِّحُونَ Wa innā lanaḥnul-musabbiḥụn Dan sungguh, kami benar-benar terus bertasbih kepada Allah. وَإِن كَانُواْ لَيَقُولُونَ Wa ing kānụ layaqụlụn Dan sesungguhnya mereka orang kafir Mekah benar-benar pernah berkata, لَوْ أَنَّ عِندَنَا ذِكْرًا مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَ Lau anna 'indanā żikram minal-awwalīn ”Sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab dari kitab-kitab yang diturunkan kepada orang-orang dahulu, لَكُنَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَ Lakunnā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn tentu kami akan menjadi hamba Allah yang disucikan dari dosa.” فَكَفَرُواْ بِهِۦۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ Fa kafarụ bih, fa saufa ya'lamụn Tetapi ternyata mereka mengingkarinya Al-Qur'an; maka kelak mereka akan mengetahui akibat keingkarannya itu. وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا ٱلْمُرْسَلِينَ Wa laqad sabaqat kalimatunā li'ibādinal-mursalīn Dan sungguh, janji Kami telah tetap bagi hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, إِنَّهُمْ لَهُمُ ٱلْمَنصُورُونَ Innahum lahumul-manṣụrụn yaitu mereka itu pasti akan mendapat pertolongan. وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ ٱلْغَـٰلِبُونَ Wa inna jundanā lahumul-gālibụn Dan sesungguhnya bala tentara Kami itulah yang pasti menang. فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّىٰ حِينٍ Fa tawalla 'an-hum ḥattā ḥīn Maka berpalinglah engkau Muhammad dari mereka sampai waktu tertentu, وَأَبْصِرْهُمْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ Wa abṣir-hum, fa saufa yubṣirụn dan perlihatkanlah kepada mereka, maka kelak mereka akan melihat azab itu. أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَ A fa bi'ażābinā yasta'jilụn Maka apakah mereka meminta agar azab Kami disegerakan? فَإِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَآءَ صَبَاحُ ٱلْمُنذَرِينَ Fa iżā nazala bisāḥatihim fa sā`a ṣabāḥul-munżarīn Maka apabila siksaan itu turun di halaman mereka, maka sangat buruklah pagi hari bagi orang-orang yang diperingatkan itu. وَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّىٰ حِينٍ Wa tawalla 'an-hum ḥattā ḥīn Dan berpalinglah engkau dari mereka sampai waktu tertentu. وَأَبْصِرْ فَسَوْفَ يُبْصِرُونَ Wa abṣir, fa saufa yubṣirụn Dan perlihatkanlah, maka kelak mereka akan melihat azab itu. سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ Sub-ḥāna rabbika rabbil-'izzati 'ammā yaṣifụn Mahasuci Tuhanmu, Tuhan Yang Mahaperkasa dari sifat yang mereka katakan. وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِينَ Wa salāmun 'alal-mursalīn Dan selamat sejahtera bagi para rasul. وَٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ Wal-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn Dan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.
وَٱلصَّٰٓفَّٰتِ صَفًّاArab-Latin waṣ-ṣāffāti ṣaffāArtinya 1. Demi rombongan yang ber shaf-shaf dengan sebenar-benarnya],فَٱلزَّٰجِرَٰتِ زَجْرًاfaz-zājirāti zajrā2. dan demi rombongan yang melarang dengan sebenar-benarnya dari perbuatan-perbuatan maksiat,فَٱلتَّٰلِيَٰتِ ذِكْرًاfat-tāliyāti żikrā3. dan demi rombongan yang membacakan pelajaran,إِنَّ إِلَٰهَكُمْ لَوَٰحِدٌinna ilāhakum lawāḥid4. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ ٱلْمَشَٰرِقِrabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā wa rabbul-masyāriq5. Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbit زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِزِينَةٍ ٱلْكَوَاكِبِinnā zayyannas-samā`ad-dun-yā bizīnatinil-kawākib6. Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,وَحِفْظًا مِّن كُلِّ شَيْطَٰنٍ مَّارِدٍwa ḥifẓam ming kulli syaiṭānim mārid7. dan telah memeliharanya sebenar-benarnya dari setiap syaitan yang sangat durhaka,لَّا يَسَّمَّعُونَ إِلَى ٱلْمَلَإِ ٱلْأَعْلَىٰ وَيُقْذَفُونَ مِن كُلِّ جَانِبٍlā yassamma’ụna ilal-mala`il-a’lā wa yuqżafụna ming kulli jānib8. syaitan syaitan itu tidak dapat mendengar-dengarkan pembicaraan para malaikat dan mereka dilempari dari segala ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ وَاصِبٌduḥụraw wa lahum ażābuw wāṣib9. Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal,إِلَّا مَنْ خَطِفَ ٱلْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُۥ شِهَابٌ ثَاقِبٌillā man khaṭifal-khaṭfata fa atba’ahụ syihābun ṡāqib10. akan tetapi barangsiapa di antara mereka yang mencuri-curi pembicaraan; maka ia dikejar oleh suluh api yang أَهُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَم مَّنْ خَلَقْنَآ ۚ إِنَّا خَلَقْنَٰهُم مِّن طِينٍ لَّازِبٍۭArab-Latin fastaftihim a hum asyaddu khalqan am man khalaqnā, innā khalaqnāhum min ṭīnil lāzibArtinya 11. Maka tanyakanlah kepada mereka musyrik Mekah “Apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah عَجِبْتَ وَيَسْخَرُونَbal ajibta wa yaskharụn12. Bahkan kamu menjadi heran terhadap keingkaran mereka dan mereka menghinakan ذُكِّرُوا۟ لَا يَذْكُرُونَwa iżā żukkirụ lā yażkurụn13. Dan apabila mereka diberi pelajaran mereka tiada رَأَوْا۟ ءَايَةً يَسْتَسْخِرُونَwa iżā ra`au āyatay yastaskhirụn14. Dan apabila mereka melihat sesuatu tanda kebesaran Allah, mereka sangat إِنْ هَٰذَآ إِلَّا سِحْرٌ مُّبِينٌwa qālū in hāżā illā siḥrum mubīn15. Dan mereka berkata “Ini tiada lain hanyalah sihir yang مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَa iżā mitnā wa kunnā turābaw wa iẓāman a innā lamab’ụṡụn16. Apakah apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah serta menjadi tulang belulang, apakah benar-benar kami akan dibangkitkan kembali?أَوَءَابَآؤُنَا ٱلْأَوَّلُونَa wa ābā`unal-awwalụn17. Dan apakah bapak-bapak kami yang telah terdahulu akan dibangkitkan pula”?قُلْ نَعَمْ وَأَنتُمْ دَٰخِرُونَqul na’am wa antum dākhirụn18. Katakanlah “Ya, dan kamu akan terhina”فَإِنَّمَا هِىَ زَجْرَةٌ وَٰحِدَةٌ فَإِذَا هُمْ يَنظُرُونَfa innamā hiya zajratuw wāḥidatun fa iżā hum yanẓurụn19. Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka يَٰوَيْلَنَا هَٰذَا يَوْمُ ٱلدِّينِwa qālụ yā wailanā hāżā yaumud-dīn20. Dan mereka berkata “Aduhai celakalah kita!” Inilah hari يَوْمُ ٱلْفَصْلِ ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَArab-Latin hāżā yaumul-faṣlillażī kuntum bihī tukażżibụnArtinya 21. Inilah hari keputusan yang kamu selalu ٱحْشُرُوا۟ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ وَأَزْوَٰجَهُمْ وَمَا كَانُوا۟ يَعْبُدُونَuḥsyurullażīna ẓalamụ wa azwājahum wa mā kānụ ya’budụn22. kepada malaikat diperintahkan “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan sembahan-sembahan yang selalu mereka sembah,مِن دُونِ ٱللَّهِ فَٱهْدُوهُمْ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلْجَحِيمِmin dụnillāhi fahdụhum ilā ṣirāṭil-jaḥīm23. selain Allah; maka tunjukkanlah kepada mereka jalan ke ۖ إِنَّهُم مَّسْـُٔولُونَwaqifụhum innahum mas`ụlụn24. Dan tahanlah mereka di tempat perhentian karena sesungguhnya mereka akan ditanyaمَا لَكُمْ لَا تَنَاصَرُونَmā lakum lā tanāṣarụn25. “Kenapa kamu tidak tolong menolong?”بَلْ هُمُ ٱلْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُونَbal humul-yauma mustaslimụn26. Bahkan mereka pada hari itu menyerah بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَآءَلُونَwa aqbala ba’ḍuhum alā ba’ḍiy yatasā`alụn27. Sebahagian dan mereka menghadap kepada sebahagian yang lain إِنَّكُمْ كُنتُمْ تَأْتُونَنَا عَنِ ٱلْيَمِينِqālū innakum kuntum ta`tụnanā anil-yamīn28. Pengikut-pengikut mereka berkata kepada pemimpin-pemimpin mereka “Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dan بَل لَّمْ تَكُونُوا۟ مُؤْمِنِينَqālụ bal lam takụnụ mu`minīn29. Pemimpin-pemimpin mereka menjawab “Sebenarnya kamulah yang tidak beriman”.وَمَا كَانَ لَنَا عَلَيْكُم مِّن سُلْطَٰنٍۭ ۖ بَلْ كُنتُمْ قَوْمًا طَٰغِينَwa mā kāna lanā alaikum min sulṭān, bal kuntum qauman ṭāgīn30. Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَآ ۖ إِنَّا لَذَآئِقُونَArab-Latin fa ḥaqqa alainā qaulu rabbinā innā lażā`iqụnArtinya 31. Maka pastilah putusan azab Tuhan kita menimpa atas kita; sesungguhnya kita akan merasakan azab itu.فَأَغْوَيْنَٰكُمْ إِنَّا كُنَّا غَٰوِينَfa agwainākum innā kunnā gāwīn32. Maka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang يَوْمَئِذٍ فِى ٱلْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَfa innahum yauma`iżin fil-ażābi musytarikụn33. Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam كَذَٰلِكَ نَفْعَلُ بِٱلْمُجْرِمِينَinnā każālika naf’alu bil-mujrimīn34. Sesungguhnya demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berbuat كَانُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَinnahum kānū iżā qīla lahum lā ilāha illallāhu yastakbirụn35. Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka “Laa ilaaha illallah” Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah mereka menyombongkan diri,وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوٓا۟ ءَالِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍۭwa yaqụlụna a innā latārikū ālihatinā lisyā’irim majnụn36. dan mereka berkata “Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?”بَلْ جَآءَ بِٱلْحَقِّ وَصَدَّقَ ٱلْمُرْسَلِينَbal jā`a bil-ḥaqqi wa ṣaddaqal-mursalīn37. Sebenarnya dia Muhammad telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul sebelumnya.إِنَّكُمْ لَذَآئِقُوا۟ ٱلْعَذَابِ ٱلْأَلِيمِinnakum lażā`iqul-ażābil-alīm38. Sesungguhnya kamu pasti akan merasakan azab yang تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَwa mā tujzauna illā mā kuntum ta’malụn39. Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan,إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَillā ibādallāhil-mukhlaṣīn40. tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa.أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَّعْلُومٌArab-Latin ulā`ika lahum rizqum ma’lụmArtinya 41. Mereka itu memperoleh rezeki yang tertentu,فَوَٰكِهُ ۖ وَهُم مُّكْرَمُونَfawākih, wa hum mukramụn42. yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan,فِى جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِfī jannātin na’īm43. di dalam surga-surga yang penuh سُرُرٍ مُّتَقَٰبِلِينَalā sururim mutaqābilīn44. di atas takhta-takhta kebesaran عَلَيْهِم بِكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍۭyuṭāfu alaihim bika`sim mim ma’īn45. Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang لَذَّةٍ لِّلشَّٰرِبِينَbaiḍā`a lażżatil lisy-syāribīn46. Warnanya putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang فِيهَا غَوْلٌ وَلَا هُمْ عَنْهَا يُنزَفُونَlā fīhā gauluw wa lā hum an-hā yunzafụn47. Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرْفِ عِينٌwa indahum qāṣirātuṭ-ṭarfi īn48. Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya,كَأَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَّكْنُونٌka`annahunna baiḍum maknụn49. seakan-akan mereka adalah telur burung unta yang tersimpan dengan بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَآءَلُونَfa aqbala ba’ḍuhum alā ba’ḍiy yatasā`alụn50. Lalu sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain sambil قَآئِلٌ مِّنْهُمْ إِنِّى كَانَ لِى قَرِينٌArab-Latin qāla qā`ilum min-hum innī kāna lī qarīnArtinya 51. Berkatalah salah seorang di antara mereka “Sesungguhnya aku dahulu di dunia mempunyai seorang teman,يَقُولُ أَءِنَّكَ لَمِنَ ٱلْمُصَدِّقِينَyaqụlu a innaka laminal-muṣaddiqīn52. yang berkata “Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan hari berbangkit?أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَدِينُونَa iżā mitnā wa kunnā turābaw wa iẓāman a innā lamadīnụn53. Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar akan dibangkitkan untuk diberi pembalasan?”قَالَ هَلْ أَنتُم مُّطَّلِعُونَqāla hal antum muṭṭali’ụn54. Berkata pulalah ia “Maukah kamu meninjau temanku itu?”فَٱطَّلَعَ فَرَءَاهُ فِى سَوَآءِ ٱلْجَحِيمِfaṭṭala’a fa ra`āhu fī sawā`il-jaḥīm55. Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka تَٱللَّهِ إِن كِدتَّ لَتُرْدِينِqāla tallāhi ing kitta laturdīn56. Ia berkata pula “Demi Allah, sesungguhnya kamu benar-benar hampir mencelakakanku,وَلَوْلَا نِعْمَةُ رَبِّى لَكُنتُ مِنَ ٱلْمُحْضَرِينَwalau lā ni’matu rabbī lakuntu minal-muḥḍarīn57. jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret ke neraka.أَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِينَa fa mā naḥnu bimayyitīn58. Maka apakah kita tidak akan mati?,إِلَّا مَوْتَتَنَا ٱلْأُولَىٰ وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِينَillā mautatanal-ụlā wa mā naḥnu bimu’ażżabīn59. melainkan hanya kematian kita yang pertama saja di dunia, dan kita tidak akan disiksa di akhirat ini?إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُinna hāżā lahuwal-fauzul-aẓīm60. Sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang هَٰذَا فَلْيَعْمَلِ ٱلْعَٰمِلُونَArab-Latin limiṡli hāżā falya’malil-āmilụnArtinya 61. Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja”أَذَٰلِكَ خَيْرٌ نُّزُلًا أَمْ شَجَرَةُ ٱلزَّقُّومِa żālika khairun nuzulan am syajaratuz-zaqqụm62. Makanan surga itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon جَعَلْنَٰهَا فِتْنَةً لِّلظَّٰلِمِينَinnā ja’alnāhā fitnatal liẓ-ẓālimīn63. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِىٓ أَصْلِ ٱلْجَحِيمِinnahā syajaratun takhruju fī aṣlil-jaḥīm64. Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka yang كَأَنَّهُۥ رُءُوسُ ٱلشَّيَٰطِينِṭal’uhā ka`annahụ ru`ụsusy-syayāṭīn65. mayangnya seperti kepala لَءَاكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِـُٔونَ مِنْهَا ٱلْبُطُونَfa innahum la`ākilụna min-hā famāli`ụna min-hal buṭụn66. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيمٍṡumma inna lahum alaihā lasyaubam min ḥamīm67. Kemudian sesudah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَإِلَى ٱلْجَحِيمِṡumma inna marji’ahum la`ilal-jaḥīm68. Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka أَلْفَوْا۟ ءَابَآءَهُمْ ضَآلِّينَinnahum alfau ābā`ahum ḍāllīn69. Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam Keadaaan عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِمْ يُهْرَعُونَfa hum alā āṡārihim yuhra’ụn70. Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka ضَلَّ قَبْلَهُمْ أَكْثَرُ ٱلْأَوَّلِينَArab-Latin wa laqad ḍalla qablahum akṡarul-awwalīnArtinya 71. Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka Quraisy sebagian besar dari orang-orang yang dahulu,وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا فِيهِم مُّنذِرِينَwa laqad arsalnā fīhim munżirīn72. dan sesungguhnya telah Kami utus pemberi-pemberi peringatan rasul-rasul di kalangan كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُنذَرِينَfanẓur kaifa kāna āqibatul-munżarīn73. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَillā ibādallāhil-mukhlaṣīn74. Tetapi hamba-hamba Allah yang bersihkan dari dosa tidak akan diazab.وَلَقَدْ نَادَىٰنَا نُوحٌ فَلَنِعْمَ ٱلْمُجِيبُونَwa laqad nādānā nụḥun fa lani’mal-mujībụn75. Sesungguhnya Nuh telah menyeru Kami maka sesungguhnya sebaik-baik yang memperkenankan adalah Kami.وَنَجَّيْنَٰهُ وَأَهْلَهُۥ مِنَ ٱلْكَرْبِ ٱلْعَظِيمِwa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-aẓīm76. Dan Kami telah menyelamatkannya dan pengikutnya dari bencana yang ذُرِّيَّتَهُۥ هُمُ ٱلْبَاقِينَwa ja’alnā żurriyyatahụ humul-bāqīn77. Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan عَلَيْهِ فِى ٱلْءَاخِرِينَwa taraknā alaihi fil-ākhirīn78. Dan Kami abadikan untuk Nuh itu pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian;سَلَٰمٌ عَلَىٰ نُوحٍ فِى ٱلْعَٰلَمِينَsalāmun alā nụḥin fil-ālamīn79. “Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam”.إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَinnā każālika najzil-muḥsinīn80. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُؤْمِنِينَArab-Latin innahụ min ibādinal-mu`minīnArtinya 81. Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang أَغْرَقْنَا ٱلْءَاخَرِينَṡumma agraqnal-ākharīn82. Kemudian Kami tenggelamkan orang-orang yang وَإِنَّ مِن شِيعَتِهِۦ لَإِبْرَٰهِيمَwa inna min syī’atihī la`ibrāhīm83. Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya Nuh.إِذْ جَآءَ رَبَّهُۥ بِقَلْبٍ سَلِيمٍiż jā`a rabbahụ biqalbin salīm84. lngatlah ketika ia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suciإِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِۦ مَاذَا تَعْبُدُونَiż qāla li`abīhi wa qaumihī māżā ta’budụn85. Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya “Apakah yang kamu sembah itu?أَئِفْكًا ءَالِهَةً دُونَ ٱللَّهِ تُرِيدُونَa ifkan āliḥatan dụnallāhi turīdụn86. Apakah kamu menghendaki sembahan-sembahan selain Allah dengan jalan berbohong?فَمَا ظَنُّكُم بِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَfa mā ẓannukum birabbil-ālamīn87. Maka apakah anggapanmu terhadap Tuhan semesta alam?”فَنَظَرَ نَظْرَةً فِى ٱلنُّجُومِfa naẓara naẓratan fin-nujụm88. Lalu ia memandang sekali pandang ke إِنِّى سَقِيمٌfa qāla innī saqīm89. Kemudian ia berkata “Sesungguhnya aku sakit”.فَتَوَلَّوْا۟ عَنْهُ مُدْبِرِينَfa tawallau an-hu mudbirīn90. Lalu mereka berpaling daripadanya dengan إِلَىٰٓ ءَالِهَتِهِمْ فَقَالَ أَلَا تَأْكُلُونَArab-Latin fa rāga ilā ālihatihim fa qāla alā ta`kulụnArtinya 91. Kemudian ia pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu ia berkata “Apakah kamu tidak makan?مَا لَكُمْ لَا تَنطِقُونَmā lakum lā tanṭiqụn92. Kenapa kamu tidak menjawab?”فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبًۢا بِٱلْيَمِينِfa rāga alaihim ḍarbam bil-yamīn93. Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya dengan kuat.فَأَقْبَلُوٓا۟ إِلَيْهِ يَزِفُّونَfa aqbalū ilaihi yaziffụn94. Kemudian kaumnya datang kepadanya dengan أَتَعْبُدُونَ مَا تَنْحِتُونَqāla a ta’budụna mā tan-ḥitụn95. Ibrahim berkata “Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?وَٱللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَwallāhu khalaqakum wa mā ta’malụn96. Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu”.قَالُوا۟ ٱبْنُوا۟ لَهُۥ بُنْيَٰنًا فَأَلْقُوهُ فِى ٱلْجَحِيمِqālubnụ lahụ bun-yānan fa alqụhu fil-jaḥīm97. Mereka berkata “Dirikanlah suatu bangunan untuk membakar Ibrahim; lalu lemparkanlah dia ke dalam api yang menyala-nyala itu”.فَأَرَادُوا۟ بِهِۦ كَيْدًا فَجَعَلْنَٰهُمُ ٱلْأَسْفَلِينَfa arādụ bihī kaidan fa ja’alnāhumul-asfalīn98. Mereka hendak melakukan tipu muslihat kepadanya, maka Kami jadikan mereka orang-orang yang إِنِّى ذَاهِبٌ إِلَىٰ رَبِّى سَيَهْدِينِwa qāla innī żāhibun ilā rabbī sayahdīn99. Dan Ibrahim berkata “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk هَبْ لِى مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَrabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn100. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang-orang yang بِغُلَٰمٍ حَلِيمٍArab-Latin fa basysyarnāhu bigulāmin ḥalīmArtinya 101. Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَfa lammā balaga ma’ahus-sa’ya qāla yā bunayya innī arā fil-manāmi annī ażbaḥuka fanẓur māżā tarā, qāla yā abatif’al mā tu`maru satajidunī in syā`allāhu minaṣ-ṣābirīn102. Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.فَلَمَّآ أَسْلَمَا وَتَلَّهُۥ لِلْجَبِينِfa lammā aslamā wa tallahụ lil-jabīn103. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya.وَنَٰدَيْنَٰهُ أَن يَٰٓإِبْرَٰهِيمُwa nādaināhu ay yā ibrāhīm104. Dan Kami panggillah dia “Hai Ibrahim,قَدْ صَدَّقْتَ ٱلرُّءْيَآ ۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَqad ṣaddaqtar-ru`yā, innā każālika najzil-muḥsinīn105. sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat هَٰذَا لَهُوَ ٱلْبَلَٰٓؤُا۟ ٱلْمُبِينُinna hāżā lahuwal-balā`ul mubīn106. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang بِذِبْحٍ عَظِيمٍwa fadaināhu biżib-ḥin aẓīm107. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang عَلَيْهِ فِى ٱلْءَاخِرِينَwa taraknā alaihi fil-ākhirīn108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang kemudian,سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَsalāmun alā ibrāhīm109. yaitu”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”.كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَkażālika najzil-muḥsinīn110. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُؤْمِنِينَArab-Latin innahụ min ibādinal-mu`minīnArtinya 111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang بِإِسْحَٰقَ نَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَwa basysyarnāhu bi`is-ḥāqa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīn112. Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang عَلَيْهِ وَعَلَىٰٓ إِسْحَٰقَ ۚ وَمِن ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ مُبِينٌwa bāraknā alaihi wa alā is-ḥāq, wa min żurriyyatihimā muḥsinuw wa ẓālimul linafsihī mubīn113. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada pula yang Zalim terhadap dirinya sendiri dengan مَنَنَّا عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَٰرُونَwa laqad manannā alā mụsā wa hārụn114. Dan sesungguhnya Kami telah melimpahkan nikmat atas Musa dan وَقَوْمَهُمَا مِنَ ٱلْكَرْبِ ٱلْعَظِيمِwa najjaināhumā wa qaumahumā minal-karbil-aẓīm115. Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang فَكَانُوا۟ هُمُ ٱلْغَٰلِبِينَwa naṣarnāhum fa kānụ humul-gālibīn116. Dan Kami tolong mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang ٱلْكِتَٰبَ ٱلْمُسْتَبِينَwa ātaināhumal-kitābal-mustabīn117. Dan Kami berikan kepada keduanya kitab yang sangat ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَwa hadaināhumaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm118. Dan Kami tunjuki keduanya ke jalan yang عَلَيْهِمَا فِى ٱلْءَاخِرِينَwa taraknā alaihimā fil-ākhirīn119. Dan Kami abadikan untuk keduanya pujian yang baik dikalangan orang-orang yang datang kemudian;سَلَٰمٌ عَلَىٰ مُوسَىٰ وَهَٰرُونَsalāmun alā mụsā wa hārụn120. yaitu “Kesejahteraan dilimpahkan atas Musa dan Harun”.إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَArab-Latin innā każālika najzil-muḥsinīnArtinya 121. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُؤْمِنِينَinnahumā min ibādinal-mu`minīn122. Sesungguhnya keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang إِلْيَاسَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَwa inna ilyāsa laminal-mursalīn123. Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ أَلَا تَتَّقُونَiż qāla liqaumihī alā tattaqụn124. ingatlah ketika ia berkata kepada kaumnya “Mengapa kamu tidak bertakwa?أَتَدْعُونَ بَعْلًا وَتَذَرُونَ أَحْسَنَ ٱلْخَٰلِقِينَa tad’ụna ba’law wa tażarụna aḥsanal-khāliqīn125. Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta,ٱللَّهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ ءَابَآئِكُمُ ٱلْأَوَّلِينَallāha rabbakum wa rabba ābā`ikumul-awwalīn126. yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?”فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَfa każżabụhu fa innahum lamuḥḍarụn127. Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret ke neraka,إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَillā ibādallāhil-mukhlaṣīn128. kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa.وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى ٱلْءَاخِرِينَwa taraknā alaihi fil-ākhirīn129. Dan Kami abadikan untuk Ilyas pujian yang baik di kalangan orang-orang yang datang عَلَىٰٓ إِلْ يَاسِينَsalāmun alā ilyāsīn130. yaitu “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?”إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَArab-Latin innā każālika najzil-muḥsinīnArtinya 131. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُؤْمِنِينَinnahụ min ibādinal-mu`minīn132. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang لُوطًا لَّمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَwa inna lụṭal laminal-mursalīn133. Sesungguhnya Luth benar-benar salah seorang نَجَّيْنَٰهُ وَأَهْلَهُۥٓ أَجْمَعِينَiż najjaināhu wa ahlahū ajma’īn134. Ingatlah ketika Kami selamatkan dia dan keluarganya pengikut-pengikutnya semua,إِلَّا عَجُوزًا فِى ٱلْغَٰبِرِينَillā ajụzan fil-gābirīn135. kecuali seorang perempuan tua isterinya yang berada bersama-sama orang yang دَمَّرْنَا ٱلْءَاخَرِينَṡumma dammarnal-ākharīn136. Kemudian Kami binasakan orang-orang yang لَتَمُرُّونَ عَلَيْهِم مُّصْبِحِينَwa innakum latamurrụna alaihim muṣbiḥīn137. Dan sesungguhnya kamu hai penduduk Mekah benar-benar akan melalui bekas-bekas mereka di waktu pagi,وَبِٱلَّيْلِ ۗ أَفَلَا تَعْقِلُونَwa bil-laīl, a fa lā ta’qilụn138. dan di waktu malam. Maka apakah kamu tidak memikirkan?وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَwa inna yụnusa laminal-mursalīn139. Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,إِذْ أَبَقَ إِلَى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِiż abaqa ilal-fulkil-masy-ḥụn140. ingatlah ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan,فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ ٱلْمُدْحَضِينَArab-Latin fa sāhama fa kāna minal-mud-ḥaḍīnArtinya 141. kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam ٱلْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌfaltaqamahul-ḥụtu wa huwa mulīm142. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَfalau lā annahụ kāna minal-musabbiḥīn143. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَlalabiṡa fī baṭnihī ilā yaumi yub’aṡụn144. niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari فَنَبَذْنَٰهُ بِٱلْعَرَآءِ وَهُوَ سَقِيمٌfa nabażnāhu bil-arā`i wa huwa saqīm145. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّن يَقْطِينٍwa ambatnā alaihi syajaratam miy yaqṭīn146. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis إِلَىٰ مِا۟ئَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَwa arsalnāhu ilā mi`ati alfin au yazīdụn147. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau فَمَتَّعْنَٰهُمْ إِلَىٰ حِينٍfa āmanụ fa matta’nāhum ilā ḥīn148. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang أَلِرَبِّكَ ٱلْبَنَاتُ وَلَهُمُ ٱلْبَنُونَfastaftihim a lirabbikal-banātu wa lahumul-banụn149. Tanyakanlah ya Muhammad kepada mereka orang-orang kafir Mekah “Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka anak laki-laki,أَمْ خَلَقْنَا ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ إِنَٰثًا وَهُمْ شَٰهِدُونَam khalaqnal-malā`ikata ināṡaw wa hum syāhidụn150. atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan dan mereka menyaksikannya?أَلَآ إِنَّهُم مِّنْ إِفْكِهِمْ لَيَقُولُونَArab-Latin alā innahum min ifkihim layaqụlụnArtinya 151. Ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakanوَلَدَ ٱللَّهُ وَإِنَّهُمْ لَكَٰذِبُونَwaladallāhu wa innahum lakāżibụn152. “Allah beranak”. Dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang ٱلْبَنَاتِ عَلَى ٱلْبَنِينَaṣṭafal-banāti alal-banīn153. Apakah Tuhan memilih mengutamakan anak-anak perempuan daripada anak laki-laki?مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَmā lakum, kaifa taḥkumụn154. Apakah yang terjadi padamu? Bagaimana caranya kamu menetapkan?أَفَلَا تَذَكَّرُونَa fa lā tażakkarụn155. Maka apakah kamu tidak memikirkan?أَمْ لَكُمْ سُلْطَٰنٌ مُّبِينٌam lakum sulṭānum mubīn156. Atau apakah kamu mempunyai bukti yang nyata?فَأْتُوا۟ بِكِتَٰبِكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَfa`tụ bikitābikum ing kuntum ṣādiqīn157. Maka bawalah kitabmu jika kamu memang orang-orang yang بَيْنَهُۥ وَبَيْنَ ٱلْجِنَّةِ نَسَبًا ۚ وَلَقَدْ عَلِمَتِ ٱلْجِنَّةُ إِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَwa ja’alụ bainahụ wa bainal-jinnati nasabā, wa laqad alimatil-jinnatu innahum lamuḥḍarụn158. Dan mereka adakan hubungan nasab antara Allah dan antara jin. Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret ke neraka,سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَsub-ḥanallāhi ammā yaṣifụn159. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan,إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَillā ibādallāhil-mukhlaṣīn160. Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa.فَإِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَArab-Latin fa innakum wa mā ta’budụnArtinya 161. Maka sesungguhnya kamu dan apa-apa yang kamu sembah itu,مَآ أَنتُمْ عَلَيْهِ بِفَٰتِنِينَmā antum alaihi bifātinīn162. Sekali-kali tidak dapat menyesatkan seseorang terhadap Allah,إِلَّا مَنْ هُوَ صَالِ ٱلْجَحِيمِillā man huwa ṣālil-jaḥīm163. kecuali orang-orang yang akan masuk neraka yang مِنَّآ إِلَّا لَهُۥ مَقَامٌ مَّعْلُومٌwa mā minnā illā lahụ maqāmum ma’lụm164. Tiada seorangpun di antara kami malaikat melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu,وَإِنَّا لَنَحْنُ ٱلصَّآفُّونَwa innā lanaḥnuṣ-ṣāffụn165. dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf dalam menunaikan perintah Allah.وَإِنَّا لَنَحْنُ ٱلْمُسَبِّحُونَwa innā lanaḥnul-musabbiḥụn166. Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih kepada Allah.وَإِن كَانُوا۟ لَيَقُولُونَwa ing kānụ layaqụlụn167. Sesungguhnya mereka benar-benar akan berkataلَوْ أَنَّ عِندَنَا ذِكْرًا مِّنَ ٱلْأَوَّلِينَlau anna indanā żikram minal-awwalīn168. “Kalau sekiranya di sksi kami ada sebuah kitab dari kitab-kitab yang diturunkan kepada orang-orang dahulu,لَكُنَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَlakunnā ibādallāhil-mukhlaṣīn169. benar-benar kami akan jadi hamba Allah yang dibersihkan dari dosa”.فَكَفَرُوا۟ بِهِۦ ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَfa kafarụ bih, fa saufa ya’lamụn170. Tetapi mereka mengingkarinya Al Quran; maka kelak mereka akan mengetahui akibat keingkarannya itu.وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا ٱلْمُرْسَلِينَArab-Latin wa laqad sabaqat kalimatunā li’ibādinal-mursalīnArtinya 171. Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul,إِنَّهُمْ لَهُمُ ٱلْمَنصُورُونَinnahum lahumul-manṣụrụn172. yaitu sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat جُندَنَا لَهُمُ ٱلْغَٰلِبُونَwa inna jundanā lahumul-gālibụn173. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang,فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتَّىٰ حِينٍfa tawalla an-hum ḥattā ḥīn174. Maka berpalinglah kamu Muhammad dari mereka sampai suatu فَسَوْفَ يُبْصِرُونَwa abṣir-hum, fa saufa yubṣirụn175. Dan lihatlah mereka, maka kelak mereka akan melihat azab itu.أَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُونَa fa bi’ażābinā yasta’jilụn176. Maka apakah mereka meminta supaya siksa Kami disegerakan?فَإِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَآءَ صَبَاحُ ٱلْمُنذَرِينَfa iżā nazala bisāḥatihim fa sā`a ṣabāḥul-munżarīn177. Maka apabila siksaan itu turun dihalaman mereka, maka amat buruklah pagi hari yang dialami oleh orang-orang yang diperingatkan عَنْهُمْ حَتَّىٰ حِينٍwa tawalla an-hum ḥattā ḥīn178. Dan berpalinglah kamu dari mereka hingga suatu فَسَوْفَ يُبْصِرُونَwa abṣir, fa saufa yubṣirụn179. Dan lihatlah, maka kelak mereka juga akan رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَsub-ḥāna rabbika rabbil-izzati ammā yaṣifụn180. Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka عَلَى ٱلْمُرْسَلِينَArab-Latin wa salāmun alal-mursalīnArtinya 181. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَwal-ḥamdu lillāhi rabbil-ālamīn182. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian ke-37 ash-Shaffat, artinya Barisan-barisan, lengkap ayat 1-182. Kandungan surat ini berisikan tentang penyucian Allah dari apa yang dinisbahkan oleh kaum musyrikin kepada-Nya, dan membatalkan berbagai klaim mereka terkait malaikat dan jin.
1 وَالصّٰۤفّٰتِ صَفًّاۙ waṣ-ṣāffāti ṣaffā Demi rombongan malaikat yang berbaris bersaf-saf, 2 فَالزّٰجِرٰتِ زَجْرًاۙ faz-zājirāti zajrā demi rombongan yang mencegah dengan sungguh-sungguh, 3 فَالتّٰلِيٰتِ ذِكْرًاۙ fat-tāliyāti żikrā demi rombongan yang membacakan peringatan, 4 اِنَّ اِلٰهَكُمْ لَوَاحِدٌۗ inna ilāhakum lawāḥid sungguh, Tuhanmu benar-benar Esa. 5 رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ الْمَشَارِقِۗ rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā wa rabbul-masyāriq Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbitnya matahari. 6 اِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِزِيْنَةِ ِۨالْكَوَاكِبِۙ innā zayyannas-samā`ad-dun-yā bizīnatinil-kawākib Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia yang terdekat, dengan hiasan bintang-bintang. 7 وَحِفْظًا مِّنْ كُلِّ شَيْطٰنٍ مَّارِدٍۚ wa ḥifẓam ming kulli syaiṭānim mārid Dan Kami telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka, 8 لَا يَسَّمَّعُوْنَ اِلَى الْمَلَاِ الْاَعْلٰى وَيُقْذَفُوْنَ مِنْ كُلِّ جَانِبٍۖ lā yassamma'ụna ilal-mala`il-a'lā wa yuqżafụna ming kulli jānib mereka setan-setan itu tidak dapat mendengar pembicaraan para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru, 9 دُحُوْرًا وَّلَهُمْ عَذَابٌ وَّاصِبٌ duḥụraw wa lahum 'ażābuw wāṣib untuk mengusir mereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal, 10 اِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَاَتْبَعَهٗ شِهَابٌ ثَاقِبٌ illā man khaṭifal-khaṭfata fa atba'ahụ syihābun ṡāqib kecuali setan yang mencuri pembicaraan; maka ia dikejar oleh bintang yang menyala. 11 فَاسْتَفْتِهِمْ اَهُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمْ مَّنْ خَلَقْنَا ۗاِنَّا خَلَقْنٰهُمْ مِّنْ طِيْنٍ لَّازِبٍ fastaftihim a hum asyaddu khalqan am man khalaqnā, innā khalaqnāhum min ṭīnil lāzib Maka tanyakanlah kepada mereka musyrik Mekah, “Apakah penciptaan mereka yang lebih sulit ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat. 12 بَلْ عَجِبْتَ وَيَسْخَرُوْنَ ۖ bal 'ajibta wa yaskharụn Bahkan engkau Muhammad menjadi heran terhadap keingkaran mereka dan mereka menghinakan engkau. 13 وَاِذَا ذُكِّرُوْا لَا يَذْكُرُوْنَ ۖ wa iżā żukkirụ lā yażkurụn Dan apabila mereka diberi peringatan, mereka tidak mengindahkannya. 14 وَاِذَا رَاَوْا اٰيَةً يَّسْتَسْخِرُوْنَۖ wa iżā ra`au āyatay yastaskhirụn Dan apabila mereka melihat suatu tanda kebesaran Allah, mereka memperolok-olokkan. 15 وَقَالُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ ۚ wa qālū in hāżā illā siḥrum mubīn Dan mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata. 16 ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn Apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah benar kami akan dibangkitkan kembali? 17 اَوَاٰبَاۤؤُنَا الْاَوَّلُوْنَۗ a wa ābā`unal-awwalụn dan apakah nenek moyang kami yang telah terdahulu akan dibangkitkan pula?” 18 قُلْ نَعَمْ وَاَنْتُمْ دَاخِرُوْنَۚ qul na'am wa antum dākhirụn Katakanlah Muhammad, “Ya, dan kamu akan terhina.” 19 فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌ فَاِذَا هُمْ يَنْظُرُوْنَ fa innamā hiya zajratuw wāḥidatun fa iżā hum yanẓurụn Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka melihatnya. 20 وَقَالُوْا يٰوَيْلَنَا هٰذَا يَوْمُ الدِّيْنِ wa qālụ yā wailanā hāżā yaumud-dīn Dan mereka berkata, “Alangkah celaka kami! Kiranya inilah hari pembalasan itu.” 21 هٰذَا يَوْمُ الْفَصْلِ الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تُكَذِّبُوْنَ hāżā yaumul-faṣlillażī kuntum bihī tukażżibụn Inilah hari keputusan yang dahulu kamu dustakan. 22 اُحْشُرُوا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا وَاَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوْا يَعْبُدُوْنَ ۙ uḥsyurullażīna ẓalamụ wa azwājahum wa mā kānụ ya'budụn Diperintahkan kepada malaikat, “Kumpulkanlah orang-orang yang zalim beserta teman sejawat mereka dan apa yang dahulu mereka sembah, 23 مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَاهْدُوْهُمْ اِلٰى صِرَاطِ الْجَحِيْمِ min dụnillāhi fahdụhum ilā ṣirāṭil-jaḥīm selain Allah, lalu tunjukkanlah kepada mereka jalan ke neraka. 24 وَقِفُوْهُمْ اِنَّهُمْ مَّسْـُٔوْلُوْنَ ۙ waqifụhum innahum mas`ụlụn Tahanlah mereka di tempat perhentian, sesungguhnya mereka akan ditanya, 25 مَا لَكُمْ لَا تَنَاصَرُوْنَ mā lakum lā tanāṣarụn ”Mengapa kamu tidak tolong-menolong?” 26 بَلْ هُمُ الْيَوْمَ مُسْتَسْلِمُوْنَ bal humul-yauma mustaslimụn Bahkan mereka pada hari itu menyerah kepada keputusan Allah. 27 وَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَسَاۤءَلُوْنَ wa aqbala ba'ḍuhum 'alā ba'ḍiy yatasā`alụn Dan sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain saling berbantah-bantahan. 28 قَالُوْٓا اِنَّكُمْ كُنْتُمْ تَأْتُوْنَنَا عَنِ الْيَمِيْنِ qālū innakum kuntum ta`tụnanā 'anil-yamīn Sesungguhnya pengikut-pengikut mereka berkata kepada pemimpin-pemimpin mereka, “Kamulah yang dahulu datang kepada kami dari kanan.” 29 قَالُوْا بَلْ لَّمْ تَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَۚ qālụ bal lam takụnụ mu`minīn Pemimpin-pemimpin mereka menjawab, “Tidak, bahkan kamulah yang tidak mau menjadi orang mukmin, 30 وَمَا كَانَ لَنَا عَلَيْكُمْ مِّنْ سُلْطٰنٍۚ بَلْ كُنْتُمْ قَوْمًا طٰغِيْنَ wa mā kāna lanā 'alaikum min sulṭān, bal kuntum qauman ṭāgīn sedangkan kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamu menjadi kaum yang melampaui batas. 31 فَحَقَّ عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَآ ۖاِنَّا لَذَاۤىِٕقُوْنَ fa ḥaqqa 'alainā qaulu rabbinā innā lażā`iqụn Maka pantas putusan azab Tuhan menimpa kita; pasti kita akan merasakan azab itu. 32 فَاَغْوَيْنٰكُمْ اِنَّا كُنَّا غٰوِيْنَ fa agwainākum innā kunnā gāwīn Maka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami sendiri, orang-orang yang sesat.” 33 فَاِنَّهُمْ يَوْمَىِٕذٍ فِى الْعَذَابِ مُشْتَرِكُوْنَ fa innahum yauma`iżin fil-'ażābi musytarikụn Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama merasakan azab. 34 اِنَّا كَذٰلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِيْنَ innā każālika naf'alu bil-mujrimīn Sungguh, demikianlah Kami memperlakukan terhadap orang-orang yang berbuat dosa. 35 اِنَّهُمْ كَانُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ يَسْتَكْبِرُوْنَ ۙ innahum kānū iżā qīla lahum lā ilāha illallāhu yastakbirụn Sungguh, dahulu apabila dikatakan kepada mereka, “La ilaha illallah” Tidak ada tuhan selain Allah, mereka menyombongkan diri, 36 وَيَقُوْلُوْنَ اَىِٕنَّا لَتَارِكُوْٓا اٰلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُوْنٍ ۗ wa yaqụlụna a innā latārikū ālihatinā lisyā'irim majnụn dan mereka berkata, “Apakah kami harus meninggalkan sesembahan kami karena seorang penyair gila?” 37 بَلْ جَاۤءَ بِالْحَقِّ وَصَدَّقَ الْمُرْسَلِيْنَ bal jā`a bil-ḥaqqi wa ṣaddaqal-mursalīn Padahal dia Muhammad datang dengan membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul sebelumnya. 38 اِنَّكُمْ لَذَاۤىِٕقُوا الْعَذَابِ الْاَلِيْمِ ۚ innakum lażā`iqul-'ażābil-alīm Sungguh, kamu pasti akan merasakan azab yang pedih. 39 وَمَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۙ wa mā tujzauna illā mā kuntum ta'malụn Dan kamu tidak diberi balasan melainkan terhadap apa yang telah kamu kerjakan, 40 اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa, 41 اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ رِزْقٌ مَّعْلُوْمٌۙ ulā`ika lahum rizqum ma'lụm mereka itu memperoleh rezeki yang sudah ditentukan, 42 فَوَاكِهُ ۚوَهُمْ مُّكْرَمُوْنَۙ fawākih, wa hum mukramụn yaitu buah-buahan. Dan mereka orang yang dimuliakan, 43 فِيْ جَنّٰتِ النَّعِيْمِۙ fī jannātin na'īm di dalam surga-surga yang penuh kenikmatan, 44 عَلٰى سُرُرٍ مُّتَقٰبِلِيْنَ 'alā sururim mutaqābilīn mereka duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. 45 يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍۢ ۙ yuṭāfu 'alaihim bika`sim mim ma'īn Kepada mereka diedarkan gelas yang berisi air dari mata air surga, 46 بَيْضَاۤءَ لَذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَۚ baiḍā`a lażżatil lisy-syāribīn warnanya putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. 47 لَا فِيْهَا غَوْلٌ وَّلَا هُمْ عَنْهَا يُنْزَفُوْنَ lā fīhā gauluw wa lā hum 'an-hā yunzafụn Tidak ada di dalamnya unsur yang memabukkan dan mereka tidak mabuk karenanya. 48 وَعِنْدَهُمْ قٰصِرٰتُ الطَّرْفِ عِيْنٌ ۙ wa 'indahum qāṣirātuṭ-ṭarfi 'īn Dan di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang bermata indah, dan membatasi pandangannya, 49 كَاَنَّهُنَّ بَيْضٌ مَّكْنُوْنٌ ka`annahunna baiḍum maknụn seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik. 50 فَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَسَاۤءَلُوْنَ fa aqbala ba'ḍuhum 'alā ba'ḍiy yatasā`alụn Lalu mereka berhadap-hadapan satu sama lain sambil bercakap-cakap. 51 قَالَ قَاۤىِٕلٌ مِّنْهُمْ اِنِّيْ كَانَ لِيْ قَرِيْنٌۙ qāla qā`ilum min-hum innī kāna lī qarīn Berkatalah salah seorang di antara mereka, “Sesungguhnya aku dahulu di dunia pernah mempunyai seorang teman, 52 يَّقُوْلُ اَىِٕنَّكَ لَمِنَ الْمُصَدِّقِيْنَ yaqụlu a innaka laminal-muṣaddiqīn yang berkata, “Apakah sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang membenarkan hari berbangkit? 53 ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَدِيْنُوْنَ a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamadīnụn Apabila kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kita benar-benar akan dibangkitkan untuk diberi pembalasan?” 54 قَالَ هَلْ اَنْتُمْ مُّطَّلِعُوْنَ qāla hal antum muṭṭali'ụn Dia berkata, “Maukah kamu meninjau temanku itu?” 55 فَاطَّلَعَ فَرَاٰهُ فِيْ سَوَاۤءِ الْجَحِيْمِ faṭṭala'a fa ra`āhu fī sawā`il-jaḥīm Maka dia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka yang menyala-nyala. 56 قَالَ تَاللّٰهِ اِنْ كِدْتَّ لَتُرْدِيْنِ ۙ qāla tallāhi ing kitta laturdīn Dia berkata, “Demi Allah, engkau hampir saja mencelakakanku, 57 وَلَوْلَا نِعْمَةُ رَبِّيْ لَكُنْتُ مِنَ الْمُحْضَرِيْنَ walau lā ni'matu rabbī lakuntu minal-muḥḍarīn dan sekiranya bukan karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret ke neraka.” 58 اَفَمَا نَحْنُ بِمَيِّتِيْنَۙ a fa mā naḥnu bimayyitīn Maka apakah kita tidak akan mati? 59 اِلَّا مَوْتَتَنَا الْاُوْلٰى وَمَا نَحْنُ بِمُعَذَّبِيْنَ illā mautatanal-ụlā wa mā naḥnu bimu'ażżabīn Kecuali kematian kita yang pertama saja di dunia, dan kita tidak akan diazab di akhirat ini?” 60 اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ inna hāżā lahuwal-fauzul-'aẓīm Sungguh, ini benar-benar kemenangan yang agung. 61 لِمِثْلِ هٰذَا فَلْيَعْمَلِ الْعٰمِلُوْنَ limiṡli hāżā falya'malil-'āmilụn Untuk kemenangan serupa ini, hendaklah beramal orang-orang yang mampu beramal. 62 اَذٰلِكَ خَيْرٌ نُّزُلًا اَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّوْمِ a żālika khairun nuzulan am syajaratuz-zaqqụm Apakah makanan surga itu hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum. 63 اِنَّا جَعَلْنٰهَا فِتْنَةً لِّلظّٰلِمِيْنَ innā ja'alnāhā fitnatal liẓ-ẓālimīn Sungguh, Kami menjadikannya pohon zaqqum itu sebagai azab bagi orang-orang zalim. 64 اِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِيْٓ اَصْلِ الْجَحِيْمِۙ innahā syajaratun takhruju fī aṣlil-jaḥīm Sungguh, itu adalah pohon yang keluar dari dasar neraka Jahim, 65 طَلْعُهَا كَاَنَّهٗ رُءُوْسُ الشَّيٰطِيْنِ ṭal'uhā ka`annahụ ru`ụsusy-syayāṭīn Mayangnya seperti kepala-kepala setan. 66 فَاِنَّهُمْ لَاٰكِلُوْنَ مِنْهَا فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۗ fa innahum la`ākilụna min-hā famāli`ụna min-hal buṭụn Maka sungguh, mereka benar-benar memakan sebagian darinya buah pohon itu, dan mereka memenuhi perutnya dengan buahnya zaqqum. 67 ثُمَّ اِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِّنْ حَمِيْمٍۚ ṡumma inna lahum 'alaihā lasyaubam min ḥamīm Kemudian sungguh, setelah makan buah zaqqum mereka mendapat minuman yang dicampur dengan air yang sangat panas. 68 ثُمَّ اِنَّ مَرْجِعَهُمْ لَاِلَى الْجَحِيْمِ ṡumma inna marji'ahum la`ilal-jaḥīm Kemudian pasti tempat kembali mereka ke neraka Jahim. 69 اِنَّهُمْ اَلْفَوْا اٰبَاۤءَهُمْ ضَاۤلِّيْنَۙ innahum alfau ābā`ahum ḍāllīn Sesungguhnya mereka mendapati nenek moyang mereka dalam keadaan sesat, 70 فَهُمْ عَلٰٓى اٰثٰرِهِمْ يُهْرَعُوْنَ fa hum 'alā āṡārihim yuhra'ụn lalu mereka tergesa-gesa mengikuti jejak nenek moyang mereka. 71 وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ اَكْثَرُ الْاَوَّلِيْنَۙ wa laqad ḍalla qablahum akṡarul-awwalīn Dan sungguh, sebelum mereka Suku Quraisy, telah sesat sebagian besar dari orang-orang yang dahulu, 72 وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا فِيْهِمْ مُّنْذِرِيْنَ wa laqad arsalnā fīhim munżirīn dan sungguh, Kami telah mengutus rasul pemberi peringatan di kalangan mereka. 73 فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُنْذَرِيْنَۙ fanẓur kaifa kāna 'āqibatul-munżarīn Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu, 74 اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan dari dosa. 75 وَلَقَدْ نَادٰىنَا نُوْحٌ فَلَنِعْمَ الْمُجِيْبُوْنَۖ wa laqad nādānā nụḥun fa lani'mal-mujībụn Dan sungguh, Nuh telah berdoa kepada Kami, maka sungguh, Kamilah sebaik-baik yang memperkenankan doa. 76 وَنَجَّيْنٰهُ وَاَهْلَهٗ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيْمِۖ wa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-'aẓīm Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya dari bencana yang besar. 77 وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهٗ هُمُ الْبٰقِيْنَ wa ja'alnā żurriyyatahụ humul-bāqīn Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan. 78 وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۖ wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn Dan Kami abadikan untuk Nuh pujian di kalangan orang-orang yang datang kemudian; 79 سَلٰمٌ عَلٰى نُوْحٍ فِى الْعٰلَمِيْنَ salāmun 'alā nụḥin fil-'ālamīn ”Kesejahteraan Kami limpahkan atas Nuh di seluruh alam.” 80 اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ innā każālika najzil-muḥsinīn Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 81 اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ innahụ min 'ibādinal-mu`minīn Sungguh, dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. 82 ثُمَّ اَغْرَقْنَا الْاٰخَرِيْنَ ṡumma agraqnal-ākharīn Kemudian Kami tenggelamkan yang lain. 83 وَاِنَّ مِنْ شِيْعَتِهٖ لَاِبْرٰهِيْمَ ۘ wa inna min syī'atihī la`ibrāhīm Dan sungguh, Ibrahim termasuk golongannya Nuh. 84 اِذْ جَاۤءَ رَبَّهٗ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍۙ iż jā`a rabbahụ biqalbin salīm Ingatlah ketika dia datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci, 85 اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَاذَا تَعْبُدُوْنَ ۚ iż qāla li`abīhi wa qaumihī māżā ta'budụn ingatlah ketika dia berkata kepada ayahnya dan kaumnya, “Apakah yang kamu sembah itu? 86 اَىِٕفْكًا اٰلِهَةً دُوْنَ اللّٰهِ تُرِيْدُوْنَۗ a ifkan āliḥatan dụnallāhi turīdụn Apakah kamu menghendaki kebohongan dengan sesembahan selain Allah itu? 87 فَمَا ظَنُّكُمْ بِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَ fa mā ẓannukum birabbil-'ālamīn Maka bagaimana anggapanmu terhadap Tuhan seluruh alam?” 88 فَنَظَرَ نَظْرَةً فِى النُّجُوْمِۙ fa naẓara naẓratan fin-nujụm Lalu dia memandang sekilas ke bintang-bintang, 89 فَقَالَ اِنِّيْ سَقِيْمٌ fa qāla innī saqīm kemudian dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku sakit.” 90 فَتَوَلَّوْا عَنْهُ مُدْبِرِيْنَ fa tawallau 'an-hu mudbirīn Lalu mereka berpaling dari dia dan pergi meninggalkannya. 91 فَرَاغَ اِلٰٓى اٰلِهَتِهِمْ فَقَالَ اَلَا تَأْكُلُوْنَۚ fa rāga ilā ālihatihim fa qāla alā ta`kulụn Kemudian dia Ibrahim pergi dengan diam-diam kepada berhala-berhala mereka; lalu dia berkata, “Mengapa kamu tidak makan? 92 مَا لَكُمْ لَا تَنْطِقُوْنَ mā lakum lā tanṭiqụn Mengapa kamu tidak menjawab?” 93 فَرَاغَ عَلَيْهِمْ ضَرْبًا ۢبِالْيَمِيْنِ fa rāga 'alaihim ḍarbam bil-yamīn Lalu dihadapinya berhala-berhala itu sambil memukulnya dengan tangan kanannya. 94 فَاَقْبَلُوْٓا اِلَيْهِ يَزِفُّوْنَ fa aqbalū ilaihi yaziffụn Kemudian mereka kaumnya datang bergegas kepadanya. 95 قَالَ اَتَعْبُدُوْنَ مَا تَنْحِتُوْنَۙ qāla a ta'budụna mā tan-ḥitụn Dia Ibrahim berkata, “Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu? 96 وَاللّٰهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُوْنَ wallāhu khalaqakum wa mā ta'malụn Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.” 97 قَالُوا ابْنُوْا لَهٗ بُنْيَانًا فَاَلْقُوْهُ فِى الْجَحِيْمِ qālubnụ lahụ bun-yānan fa alqụhu fil-jaḥīm Mereka berkata, “Buatlah bangunan perapian untuknya membakar Ibrahim; lalu lemparkan dia ke dalam api yang menyala-nyala itu.” 98 فَاَرَادُوْا بِهٖ كَيْدًا فَجَعَلْنٰهُمُ الْاَسْفَلِيْنَ fa arādụ bihī kaidan fa ja'alnāhumul-asfalīn Maka mereka bermaksud memperdayainya dengan membakarnya, namun Allah menyelamatkannya, lalu Kami jadikan mereka orang-orang yang hina. 99 وَقَالَ اِنِّيْ ذَاهِبٌ اِلٰى رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ wa qāla innī żāhibun ilā rabbī sayahdīn Dan dia Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku harus pergi menghadap kepada Tuhanku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku. 100 رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ rabbi hab lī minaṣ-ṣāliḥīn Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku seorang anak yang termasuk orang yang saleh.” 101 فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيْمٍ fa basysyarnāhu bigulāmin ḥalīm Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan kelahiran seorang anak yang sangat sabar Ismail. 102 فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ fa lammā balaga ma'ahus-sa'ya qāla yā bunayya innī arā fil-manāmi annī ażbaḥuka fanẓur māżā tarā, qāla yā abatif'al mā tu`maru satajidunī in syā`allāhu minaṣ-ṣābirīn Maka ketika anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersamanya, Ibrahim berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia Ismail menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” 103 فَلَمَّآ اَسْلَمَا وَتَلَّهٗ لِلْجَبِيْنِۚ fa lammā aslamā wa tallahụ lil-jabīn Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, untuk melaksanakan perintah Allah. 104 وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يّٰٓاِبْرٰهِيْمُ ۙ wa nādaināhu ay yā ibrāhīm Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! 105 قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚاِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ qad ṣaddaqtar-ru`yā, innā każālika najzil-muḥsinīn sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 106 اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰۤؤُا الْمُبِيْنُ inna hāżā lahuwal-balā`ul mubīn Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. 107 وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ wa fadaināhu biżib-ḥin 'aẓīm Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. 108 وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۖ wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn Dan Kami abadikan untuk Ibrahim pujian di kalangan orang-orang yang datang kemudian, 109 سَلٰمٌ عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ salāmun 'alā ibrāhīm ”Selamat sejahtera bagi Ibrahim.” 110 كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ każālika najzil-muḥsinīn Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 111 اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ innahụ min 'ibādinal-mu`minīn Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. 112 وَبَشَّرْنٰهُ بِاِسْحٰقَ نَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ wa basysyarnāhu bi`is-ḥāqa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīn Dan Kami beri dia kabar gembira dengan kelahiran Ishak seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. 113 وَبٰرَكْنَا عَلَيْهِ وَعَلٰٓى اِسْحٰقَۗ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَّظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ مُبِيْنٌ wa bāraknā 'alaihi wa 'alā is-ḥāq, wa min żurriyyatihimā muḥsinuw wa ẓālimul linafsihī mubīn Dan Kami limpahkan keberkahan kepadanya dan kepada Ishak. Dan di antara keturunan keduanya ada yang berbuat baik dan ada pula yang terang-terangan berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. 114 وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلٰى مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ ۚ wa laqad manannā 'alā mụsā wa hārụn Dan sungguh, Kami telah melimpahkan nikmat kepada Musa dan Harun. 115 وَنَجَّيْنٰهُمَا وَقَوْمَهُمَا مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيْمِۚ wa najjaināhumā wa qaumahumā minal-karbil-'aẓīm Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar, 116 وَنَصَرْنٰهُمْ فَكَانُوْا هُمُ الْغٰلِبِيْنَۚ wa naṣarnāhum fa kānụ humul-gālibīn dan Kami tolong mereka, sehingga jadilah mereka orang-orang yang menang. 117 وَاٰتَيْنٰهُمَا الْكِتٰبَ الْمُسْتَبِيْنَ ۚ wa ātaināhumal-kitābal-mustabīn Dan Kami berikan kepada keduanya Kitab yang sangat jelas, 118 وَهَدَيْنٰهُمَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۚ wa hadaināhumaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm dan Kami tunjukkan keduanya jalan yang lurus. 119 وَتَرَكْنَا عَلَيْهِمَا فِى الْاٰخِرِيْنَ ۖ wa taraknā 'alaihimā fil-ākhirīn Dan Kami abadikan untuk keduanya pujian di kalangan orang-orang yang datang kemudian, 120 سَلٰمٌ عَلٰى مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ salāmun 'alā mụsā wa hārụn ”Selamat sejahtera bagi Musa dan Harun.” 121 اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ innā każālika najzil-muḥsinīn Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 122 اِنَّهُمَا مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ innahumā min 'ibādinal-mu`minīn Sungguh, keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. 123 وَاِنَّ اِلْيَاسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۗ wa inna ilyāsa laminal-mursalīn Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. 124 اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَلَا تَتَّقُوْنَ iż qāla liqaumihī alā tattaqụn Ingatlah ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu tidak bertakwa? 125 اَتَدْعُوْنَ بَعْلًا وَّتَذَرُوْنَ اَحْسَنَ الْخَالِقِيْنَۙ a tad'ụna ba'law wa tażarụna aḥsanal-khāliqīn Patutkah kamu menyembah Ba’l dan kamu tinggalkan Allah sebaik-baik pencipta. 126 اللّٰهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ اٰبَاۤىِٕكُمُ الْاَوَّلِيْنَ allāha rabbakum wa rabba ābā`ikumul-awwalīn Yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yang terdahulu?” 127 فَكَذَّبُوْهُ فَاِنَّهُمْ لَمُحْضَرُوْنَۙ fa każżabụhu fa innahum lamuḥḍarụn Tetapi mereka mendustakannya Ilyas, maka sungguh, mereka akan diseret ke neraka, 128 اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan dari dosa, 129 وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ ۙ wa taraknā 'alaihi fil-ākhirīn Dan Kami abadikan untuk Ilyas pujian di kalangan orang-orang yang datang kemudian. 130 سَلٰمٌ عَلٰٓى اِلْ يَاسِيْنَ salāmun 'alā ilyāsīn ”Selamat sejahtera bagi Ilyas.” 131 اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ innā każālika najzil-muḥsinīn Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. 132 اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ innahụ min 'ibādinal-mu`minīn Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. 133 وَاِنَّ لُوْطًا لَّمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۗ wa inna lụṭal laminal-mursalīn Dan sungguh, Lut benar-benar termasuk salah seorang rasul. 134 اِذْ نَجَّيْنٰهُ وَاَهْلَهٗٓ اَجْمَعِيْۙنَ iż najjaināhu wa ahlahū ajma'īn Ingatlah ketika Kami telah menyelamatkan dia dan pengikutnya semua, 135 اِلَّا عَجُوْزًا فِى الْغٰبِرِيْنَ illā 'ajụzan fil-gābirīn kecuali seorang perempuan tua istrinya bersama-sama orang yang tinggal di kota. 136 ثُمَّ دَمَّرْنَا الْاٰخَرِيْنَ ṡumma dammarnal-ākharīn Kemudian Kami binasakan orang-orang yang lain. 137 وَاِنَّكُمْ لَتَمُرُّوْنَ عَلَيْهِمْ مُّصْبِحِيْنَۙ wa innakum latamurrụna 'alaihim muṣbiḥīn Dan sesungguhnya kamu penduduk Mekah benar-benar akan melalui bekas-bekas mereka pada waktu pagi, 138 وَبِالَّيْلِۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ wa bil-laīl, a fa lā ta'qilụn dan pada waktu malam. Maka mengapa kamu tidak mengerti? 139 وَاِنَّ يُوْنُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۗ wa inna yụnusa laminal-mursalīn Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul, 140 اِذْ اَبَقَ اِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ iż abaqa ilal-fulkil-masy-ḥụn ingatlah ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan, 141 فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِيْنَۚ fa sāhama fa kāna minal-mud-ḥaḍīn kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. 142 فَالْتَقَمَهُ الْحُوْتُ وَهُوَ مُلِيْمٌ faltaqamahul-ḥụtu wa huwa mulīm Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. 143 فَلَوْلَآ اَنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَ ۙ falau lā annahụ kāna minal-musabbiḥīn Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir bertasbih kepada Allah, 144 لَلَبِثَ فِيْ بَطْنِهٖٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَۚ lalabiṡa fī baṭnihī ilā yaumi yub'aṡụn niscaya dia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari kebangkitan. 145 فَنَبَذْنٰهُ بِالْعَرَاۤءِ وَهُوَ سَقِيْمٌ ۚ fa nabażnāhu bil-'arā`i wa huwa saqīm Kemudian Kami lemparkan dia ke daratan yang tandus, sedang dia dalam keadaan sakit. 146 وَاَنْۢبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّنْ يَّقْطِيْنٍۚ wa ambatnā 'alaihi syajaratam miy yaqṭīn Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu. 147 وَاَرْسَلْنٰهُ اِلٰى مِائَةِ اَلْفٍ اَوْ يَزِيْدُوْنَۚ wa arsalnāhu ilā mi`ati alfin au yazīdụn Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih, 148 فَاٰمَنُوْا فَمَتَّعْنٰهُمْ اِلٰى حِيْنٍ fa āmanụ fa matta'nāhum ilā ḥīn sehingga mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu tertentu. 149 فَاسْتَفْتِهِمْ اَلِرَبِّكَ الْبَنَاتُ وَلَهُمُ الْبَنُوْنَۚ fastaftihim a lirabbikal-banātu wa lahumul-banụn Maka tanyakanlah Muhammad kepada mereka orang-orang kafir Mekah, “Apakah anak-anak perempuan itu untuk Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki?” 150 اَمْ خَلَقْنَا الْمَلٰۤىِٕكَةَ اِنَاثًا وَّهُمْ شَاهِدُوْنَ am khalaqnal-malā`ikata ināṡaw wa hum syāhidụn atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa perempuan sedangkan mereka menyaksikannya? 151 اَلَآ اِنَّهُمْ مِّنْ اِفْكِهِمْ لَيَقُوْلُوْنَۙ alā innahum min ifkihim layaqụlụn Ingatlah, sesungguhnya di antara kebohongannya mereka benar-benar mengatakan, 152 وَلَدَ اللّٰهُ ۙوَاِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَۙ waladallāhu wa innahum lakāżibụn ”Allah mempunyai anak.” Dan sungguh, mereka benar-benar pendusta, 153 اَصْطَفَى الْبَنَاتِ عَلَى الْبَنِيْنَۗ aṣṭafal-banāti 'alal-banīn apakah Dia Allah memilih anak-anak perempuan daripada anak-anak laki-laki? 154 مَا لَكُمْۗ كَيْفَ تَحْكُمُوْنَ mā lakum, kaifa taḥkumụn Mengapa kamu ini? Bagaimana caranya kamu menetapkan? 155 اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَۚ a fa lā tażakkarụn Maka mengapa kamu tidak memikirkan? 156 اَمْ لَكُمْ سُلْطٰنٌ مُّبِيْنٌۙ am lakum sulṭānum mubīn Ataukah kamu mempunyai bukti yang jelas? 157 فَأْتُوْا بِكِتٰبِكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ fa`tụ bikitābikum ing kuntum ṣādiqīn Kalau begitu maka bawalah kitabmu jika kamu orang yang benar. 158 وَجَعَلُوْا بَيْنَهٗ وَبَيْنَ الْجِنَّةِ نَسَبًا ۗوَلَقَدْ عَلِمَتِ الْجِنَّةُ اِنَّهُمْ لَمُحْضَرُوْنَۙ wa ja'alụ bainahụ wa bainal-jinnati nasabā, wa laqad 'alimatil-jinnatu innahum lamuḥḍarụn Dan mereka mengadakan hubungan nasab keluarga antara Dia Allah dan jin. Dan sungguh, jin telah mengetahui bahwa mereka pasti akan diseret ke neraka, 159 سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يَصِفُوْنَۙ sub-ḥanallāhi 'ammā yaṣifụn Mahasuci Allah dari apa yang mereka sifatkan, 160 اِلَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ illā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn kecuali hamba-hamba Allah yang disucikan dari dosa. 161 فَاِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُوْنَۙ fa innakum wa mā ta'budụn Maka sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah itu, 162 مَآ اَنْتُمْ عَلَيْهِ بِفَاتِنِيْنَۙ mā antum 'alaihi bifātinīn tidak akan dapat menyesatkan seseorang terhadap Allah, 163 اِلَّا مَنْ هُوَ صَالِ الْجَحِيْمِ illā man huwa ṣālil-jaḥīm kecuali orang-orang yang akan masuk ke neraka Jahim. 164 وَمَا مِنَّآ اِلَّا لَهٗ مَقَامٌ مَّعْلُوْمٌۙ wa mā minnā illā lahụ maqāmum ma'lụm Dan tidak satu pun di antara kami malaikat melainkan masing-masing mempunyai kedudukan tertentu, 165 وَاِنَّا لَنَحْنُ الصَّۤافُّوْنَۖ wa innā lanaḥnuṣ-ṣāffụn dan sesungguhnya kami selalu teratur dalam barisan dalam melaksanakan perintah Allah. 166 وَاِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُوْنَ wa innā lanaḥnul-musabbiḥụn Dan sungguh, kami benar-benar terus bertasbih kepada Allah. 167 وَاِنْ كَانُوْا لَيَقُوْلُوْنَۙ wa ing kānụ layaqụlụn Dan sesungguhnya mereka orang kafir Mekah benar-benar pernah berkata, 168 لَوْ اَنَّ عِنْدَنَا ذِكْرًا مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ lau anna 'indanā żikram minal-awwalīn ”Sekiranya di sisi kami ada sebuah kitab dari kitab-kitab yang diturunkan kepada orang-orang dahulu, 169 لَكُنَّا عِبَادَ اللّٰهِ الْمُخْلَصِيْنَ lakunnā 'ibādallāhil-mukhlaṣīn tentu kami akan menjadi hamba Allah yang disucikan dari dosa.” 170 فَكَفَرُوْا بِهٖۚ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ fa kafarụ bih, fa saufa ya'lamụn Tetapi ternyata mereka mengingkarinya Al-Qur'an; maka kelak mereka akan mengetahui akibat keingkarannya itu. 171 وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِيْنَ ۖ wa laqad sabaqat kalimatunā li'ibādinal-mursalīn Dan sungguh, janji Kami telah tetap bagi hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, 172 اِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُوْرُوْنَۖ innahum lahumul-manṣụrụn yaitu mereka itu pasti akan mendapat pertolongan. 173 وَاِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغٰلِبُوْنَ wa inna jundanā lahumul-gālibụn Dan sesungguhnya bala tentara Kami itulah yang pasti menang. 174 فَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتّٰى حِيْنٍۙ fa tawalla 'an-hum ḥattā ḥīn Maka berpalinglah engkau Muhammad dari mereka sampai waktu tertentu, 175 وَّاَبْصِرْهُمْۗ فَسَوْفَ يُبْصِرُوْنَ wa abṣir-hum, fa saufa yubṣirụn dan perlihatkanlah kepada mereka, maka kelak mereka akan melihat azab itu. 176 اَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُوْنَ a fa bi'ażābinā yasta'jilụn Maka apakah mereka meminta agar azab Kami disegerakan? 177 فَاِذَا نَزَلَ بِسَاحَتِهِمْ فَسَاۤءَ صَبَاحُ الْمُنْذَرِيْنَ fa iżā nazala bisāḥatihim fa sā`a ṣabāḥul-munżarīn Maka apabila siksaan itu turun di halaman mereka, maka sangat buruklah pagi hari bagi orang-orang yang diperingatkan itu. 178 وَتَوَلَّ عَنْهُمْ حَتّٰى حِيْنٍۙ wa tawalla 'an-hum ḥattā ḥīn Dan berpalinglah engkau dari mereka sampai waktu tertentu. 179 وَّاَبْصِرْۗ فَسَوْفَ يُبْصِرُوْنَ wa abṣir, fa saufa yubṣirụn Dan perlihatkanlah, maka kelak mereka akan melihat azab itu. 180 سُبْحٰنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَۚ sub-ḥāna rabbika rabbil-'izzati 'ammā yaṣifụn Mahasuci Tuhanmu, Tuhan Yang Mahaperkasa dari sifat yang mereka katakan. 181 وَسَلٰمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَۚ wa salāmun 'alal-mursalīn Dan selamat sejahtera bagi para rasul. 182 وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ wal-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn Dan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam. BerikutnyaSurat Sad
surat as saffat latin